Home / Pemprov Riau | |||||||||
22 Kasus Malaria di Inhil Ditetapkan Sebagai KLB, Dinkes Riau Lakukan Penanganan Intensif Senin, 30/09/2024 | 21:00 | |||||||||
Puluhan kasus malaria ditemukan di Kuala Selat, Inhil (foto/int) INHIL – Sebanyak 22 kasus malaria ditemukan di Desa Kuala Selat, Kecamatan Kateman, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), memicu respons cepat dari Dinas Kesehatan Provinsi Riau. Dengan koordinasi bersama Dinas Kesehatan setempat, tim kesehatan langsung turun ke lapangan untuk menangani penyebaran penyakit tersebut. Penanggung jawab malaria fungsional epidemiologi madya Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Musfardi Rustam, menyatakan bahwa kasus malaria di Desa Kuala Selat telah dikategorikan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB). Hal ini didasarkan pada pemeriksaan intensif yang dilakukan di lokasi. "Tim kami sudah melakukan pemeriksaan dan berdasarkan hasil tersebut, situasi di Desa Kuala Selat telah memenuhi syarat untuk ditetapkan sebagai KLB," ujar Musfardi. Pihak Dinas Kesehatan Riau juga telah memberikan rekomendasi kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Inhil terkait penetapan status KLB. Langkah ini diperlukan agar penanganan dapat dilakukan secara lebih komprehensif dan cepat. "Kami telah mengirimkan rekomendasi kepada Pemkab Inhil sebagai dasar untuk Bupati menetapkan status KLB malaria. Ini akan mempermudah pelaksanaan langkah-langkah darurat dalam penanganan," tambahnya. Sebagai bagian dari upaya pengendalian penyebaran malaria, tim Dinkes Provinsi Riau bersama Dinas Kesehatan Inhil selama dua hari, Sabtu dan Ahad, melakukan survey darah massal di tiga desa di wilayah tersebut. Langkah ini bertujuan untuk mengetahui seberapa luas penyebaran malaria di masyarakat. "Selama dua hari, tim kami, bersama bidan dan kader malaria setempat, aktif melakukan pengambilan darah dari warga dalam rangka rapid assessment. Ini merupakan bagian dari survei epidemiologi untuk memantau perkembangan kasus malaria," jelas Musfardi dikutip dari MC.Riau. Masyarakat Desa Kuala Selat diimbau untuk segera memeriksakan diri jika mengalami gejala malaria, seperti demam, menggigil, dan berkeringat. Penanganan cepat dan tepat menjadi kunci dalam mencegah meluasnya penyakit ini, sementara tim kesehatan terus bersiaga di lokasi hingga situasi dinyatakan terkendali. (*) |
|||||||||
|
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2024. All Rights Reserved |