Home / Otomotif | |||||||||
Pemilik Fortuner Hingga Pajero Sport Untung Banyak Nikmati Subsidi Solar Selasa, 06/08/2024 | 22:45 | |||||||||
Solar bersubsidi.(ilustrasi/int) JAKARTA - Pengguna mobil diesel kelas atas seperti Kijang Innova, Fortuner dan Pajero Sport dinilai lebih diuntungkan dengan adanya subsidi bahan bakar minyak (BBM) solar. Bahkan, subsidi yang mereka terima jauh lebih besar dibandingkan dengan pengendara motor. Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Marves, Rachmat Kaimuddin mengungkapkan, pengguna mobil bisa menerima subsidi BBM hingga 13,1 kali lebih besar dibanding pengendara motor. “Bensin mendapatkan subsidi sekitar Rp1.800 hingga Rp2 ribu, sementara solar mendapat subsidi sekitar Rp7.700 hingga Rp8 ribu. Jika pengendara motor hanya mendapat subsidi sekitar Rp1, pengguna mobil diesel bisa mendapatkan subsidi yang jauh lebih besar,” ungkap Rachmat dilansir detik.com, Selasa (6/8/2024). Pengguna mobil diesel sekelas Kijang Innova, Fortuner, hingga Pajero Sport masih banyak yang menggunakan BBM subsidi jenis solar. Menurut Rachmat, pengguna mobil diesel dapat menerima subsidi BBM yang jauh lebih besar dibandingkan pengguna mobil dengan bahan bakar bensin. “Sebagai contoh, pengguna Pertalite untuk mobil Agya bisa mendapatkan subsidi Rp 4 sementara Innova mendapat Rp5. Padahal, mobil sekelas Innova seharusnya mendapatkan subsidi yang lebih kecil atau bahkan tidak mendapat subsidi sama sekali,” tambahnya. Rachmat juga menekankan, mobil diesel, meskipun lebih hemat bahan bakar, tetap mendapat subsidi yang lebih besar. “Orang yang menggunakan mobil diesel seperti Pajero Sport, Fortuner, atau Land Cruiser bisa mendapatkan subsidi hingga 11 sampai 13 kali lebih besar dibandingkan dengan motor. Ini tentunya mengusik rasa keadilan,” ujarnya. BBM subsidi, lanjut Rachmat, seharusnya dinikmati oleh kalangan yang lebih membutuhkan seperti kelompok UMKM, nelayan, pengendara motor, hingga angkutan umum. Ia meminta agar kelompok yang tidak berhak tidak lagi menggunakan BBM subsidi. “Di satu sisi, ada golongan yang seharusnya sudah bisa kita minta keikhlasan mereka untuk tidak menggunakan BBM subsidi. Ke depannya, mungkin akan ada aturan yang lebih ketat agar subsidi tepat sasaran,” tutup Rachmat.(*) |
|||||||||
|
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2024. All Rights Reserved |