Home / Hallo Sawit | |||||||||
SIEXPO 2024 Pameran Sawit Terbesar di Sumatera, Menyambut Inovasi dan Kemitraan di Industri Senin, 22/07/2024 | 00:02 | |||||||||
Sawit Indonesia Expo and Conference 2024, pameran Sawit terbesar di Sumatera (foto/Lina) JAKARTA - SIEXPO 2024 kembali hadir menampilkan beragam produk dan inovasi di industri perkebunan sawit. Acara ini akan berlangsung pada 8-10 Agustus 2024 di Pekanbaru Convention and Exhibition, Riau. Diselenggarakan Majalah Sawit Indonesia dengan dukungan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), event tahunan ini menjadi ajang pertemuan pelaku usaha industri sawit dengan beragam industri pendukung, bertujuan meningkatkan produktivitas dan membangun kemitraan antara pemangku kepentingan. Ketua Panitia Pelaksana SIEXPO 2024, Gayuum Amri, menjelaskan bahwa tema tahun ini adalah “Kemitraan dan Strategi Penguatan Produktivitas Industri Sawit Indonesia”. Tema ini dipilih karena produktivitas sawit yang cenderung stagnan dalam beberapa tahun terakhir. Kolaborasi antara perusahaan dan petani dianggap perlu untuk mengatasi masalah ini dan memastikan pasokan sawit Indonesia dapat mengimbangi permintaan. “SIEXPO 2024 bertujuan membantu peningkatan produktivitas dan memperkuat kemitraan sawit antara perusahaan serta petani. Selain pameran, acara tahun ini juga akan menggelar konferensi untuk membahas persoalan dan solusi di industri sawit,” ujarnya. Qayuum menyebutkan bahwa pihaknya berencana mengundang Menko Perekonomian RI, Airlangga Hartarto, untuk memberikan pengarahan dan membuka event tahunan ini. Kehadiran Menko diharapkan dapat memberikan pandangan dan arahan yang strategis bagi pengembangan industri sawit di Indonesia, khususnya di Riau. SIEXPO 2024 akan diikuti 120 peserta pameran, sebagian besar dari perusahaan pendukung industri sawit. Produk dan inovasi teknologi yang akan ditampilkan meliputi benih sawit, alat berat, pupuk, agrokimia, jasa sertifikasi, produk kimia, layanan desain dan fabrikasi, mesin pertanian, alat panen, layanan internet, data analisis, alat laboratorium, dan otomotif. “SIEXPO 2024 juga diikuti peserta pameran dari negara lain seperti Malaysia, China, Kostarika, dan Argentina. Meski baru berjalan dua tahun, event tahunan ini mendapatkan respon positif dari pelaku industri,” tambahnya. Tahun ini, jumlah pengunjung ditargetkan mencapai 3.500 orang selama 3 hari, meningkat dari 1.800 pengunjung di tahun 2023. Peserta pameran diharapkan berasal dari perusahaan perkebunan, pabrik sawit, refinery, petani, koperasi, dan masyarakat dari berbagai wilayah seperti Riau, Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Jambi. SIEXPO 2024 juga menjadi bagian dari perayaan Hari Jadi Provinsi Riau ke-67. Masyarakat Riau dapat mengunjungi pameran ini tanpa dikenakan biaya, cukup mendaftar melalui link registrasi yang telah disediakan. Selain pameran, panitia juga menggelar Konferensi SIEXPO 2024 yang akan menghadirkan 20 pembicara dalam berbagai sesi dan topik diskusi. Konferensi ini akan membahas isu-isu terkait kemitraan, ISPO, produktivitas, ganoderma, pabrik sawit, dan hilirisasi. Beberapa pembicara yang dijadwalkan hadir antara lain Dida Gardera (Deputi Bidang Agribisnis dan Pangan Kemenko Perekonomian RI), Dr Prayudi Syamsuri (Direktur Pemasaran dan Pengolahan Hasil Perkebunan Kementan RI). Kemudian Prof (Ris) Ir Didiek Hadjar Goenadi, MSc, PhD, INV (Ketua Umum Asosiasi Inventor Indonesia), Dr Rino Afrino (Sekjen APKASINDO), dan Ir. Achmad Fathoni, M.P (Direktur R&D First Resources). Serta Henny Hendarjanti (Praktisi Perlindungan Ganoderma), Widayanto (Chief Technical Officer PT Astra Agro Lestari Tbk), Krisman P Sitinjak (Head of Mill Asian Agri), dan Maman Aliman Utardi (GM Bumitama Gunajaya Agro). Pada sesi CEO Berbagi Pengalaman, Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), Mohammad Abdul Ghani, akan berbagi pengalaman. Sementara itu, di sesi hilirisasi, akan hadir Putu Juli Ardika (Dirjen Industri Agro Kemenperin RI), Sahat Sinaga (Plt. Ketua Umum DMSI), dan Dr. Syahrial Abdi, AP, M.Si (Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Riau). “Jumlah peserta konferensi kami batasi hingga 150 orang agar lebih fokus dan dapat mengeksplorasi ide serta gagasan. Khusus peserta konferensi akan dikenakan biaya dengan berbagai manfaat yang bisa mereka peroleh,” pungkas Qayuum. (*) |
|||||||||
|
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2024. All Rights Reserved |