Home / Hukrim | |||||||||
Kapuspenkum Buka Suara Soal Konvoi Brimob Depan Gedung Kejagung Minggu, 26/05/2024 | 09:52 | |||||||||
Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung (Kapuspenkum) Ketut Sumedana (foto/ist) JAKARTA - Kapuspenkum Kejaksaan Agung RI, Ketut Sumedana, memberikan penjelasan terkait konvoi aparat Brimob yang mengitari kompleks perkantoran Kejagung pada awal pekan ini. Menurut Ketut, pengamanan ekstra di Kejagung merupakan langkah biasa yang diambil saat lembaga tersebut sedang menangani kasus besar. “Kalau kita lagi ada perkara gede, eskalasi pengamanan harus kita tingkatkan. Itu biasa,” ujarnya saat dihubungi wartawan pada Jumat (24/5/2024). Ia menegaskan bahwa peningkatan pengamanan ini juga melibatkan beberapa instansi lain seperti TNI dan Brimob. Ketut menambahkan, langkah pengamanan ini juga dilakukan sebagai antisipasi terhadap potensi gangguan keamanan yang bisa mengganggu ketenteraman masyarakat, seperti aksi unjuk rasa. Ia menampik bahwa pengamanan tersebut berkaitan dengan situasi yang melibatkan Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (Jampidsus), Febrie Adriansyah, yang sempat diikuti oleh anggota kepolisian saat makan malam di kawasan Jakarta Selatan beberapa waktu lalu. “Enggak ada apa-apa, sekarang jalan seperti biasa. Pengawalan di gedung itu hal yang biasa. Kalau eskalasi penanganan perkaranya banyak, ada demo-demo, pasti kita tingkatkan pengawalan,” jelas Ketut dikutip dari bisnisindonesia. Sebelumnya, video yang menunjukkan konvoi kendaraan Brimob di sekitar Gedung Kejaksaan Agung, Jakarta Selatan, beredar di media sosial. Dalam video tersebut, terlihat sejumlah motor trail dan kendaraan taktis (rantis) berjalan beriringan sambil menyalakan sirine saat melintas di depan gedung Kejagung. Kejadian ini dilaporkan terjadi pada Senin (20/5/2024) malam. Pantauan awak media juga mencatat bahwa peristiwa serupa kembali terjadi pada Selasa (21/5/2024), dengan peningkatan pengamanan yang lebih ketat. Terlihat tambahan personel dari TNI Angkatan Darat dan Polisi Militer (PM) turut berjaga di lokasi, menandakan eskalasi pengamanan yang lebih serius. Kejadian konvoi ini menimbulkan spekulasi di kalangan masyarakat, namun Kejaksaan Agung menegaskan bahwa langkah pengamanan ini adalah prosedur standar yang dilakukan untuk menjaga ketertiban dan keamanan selama penanganan perkara-perkara besar. Ketut Sumedana memastikan bahwa kondisi di Kejagung tetap terkendali dan aktivitas berlangsung normal.(*) |
|||||||||
|
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2024. All Rights Reserved |