Home / Ekonomi | |||||||||
PMN 2025 dalam Proses Pengajuan HK Optimalkan PMN 2024 untuk Keberlanjutan Penugasan Tol Trans Sumatera Rabu, 24/04/2024 | 13:27 | |||||||||
HK optimalkan PMN 2024 untuk keberlanjutan penugasan JTTS tahun 2025 (foto/ist) PEKANBARU - Selama satu dekade, PT Hutama Karya (HK) (Persero) sukses hubungkan konektivitas delapan provinsi di Sumatera melalui ketersediaan infrastruktur jalan tol. Pencapaian ini tidak lepas dari dukungan pemerintah melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) yang diberikan sejak tahun 2015. Hingga saat ini, Hutama Karya telah merealisasikan pemanfaatan PMN sebesar 76 persen dari total PMN sebesar Rp 112,5 triliun yang telah diterima dari tahun 2015 hingga 2023. Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Adjib Al Hakim menyampaikan penambahan PMN untuk Hutama Karya telah disetujui Pemerintah melalui UU Nomor 19 Tahun 2023 Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 yang diterbitkan pada 16 Oktober 2023 dan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 76 Tahun 2023 tentang Rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2024. "PMN senilai Rp 18,6 triliun akan mengakselerasi pembangunan jalan tol di Sumatra khususnya penyelesaian JTTS Tahap I, serta melanjutkan pengusahaan pembangunan salah satu ruas JTTS Tahap II," ujar Adjib, Rabu (24/4/2024). Lebih lanjut, Adjib menjelaskan secara rinci Rp 5,17 triliun akan digunakan untuk penyelesaian JTTS Tahap I meliputi Binjai - Langsa (Seksi Binjai - Pangkalan Brandan), Simpang Indralaya - Muara Enim (Seksi Simpang Indralaya - Prabumulih), Kisaran - Indrapura, Kuala Tanjung - Parapat (Seksi Kuala Tanjung - Pematang Siantar). "Kemudian Lubuk Linggau - Bengkulu (Seksi Lubuk Linggau - Taba Penanjung), Sigli - Banda Aceh, Pekanbaru - Padang (Seksi Sicincin - Padang), dan Pekanbaru - Padang (Seksi Pekanbaru - Koto Kampar)," urainya. Lalu, sambungnya lagi, Rp 13,42 triliun akan dialokasikan untuk pembangunan ruas jalan Tol Kayu Agung - Palembang - Betung (Seksi Palembang - Betung) sepanjang 69 km yang masuk dalam pembangunan JTTS Tahap II. "Sebab, kelanjutan ruas ini dinilai penting, karena merupakan ruas backbone yang menghubungkan Di sisi lain, Adjib mengatakan realisasi PMN memberikan multiplier ef ect bagi sejumlah pihak mulai dari Pemerintah, Masyarakat, dan Perusahaan. Kehadiran JTTS dapat memudahkan konektivitas antar pulau Sumatera, dan Jawa, hingga pemerataan ekonomi wilayah. Dengan peningkatan penyerapan tenaga kerja selama masa konsesi penugasan jalan tol, waktu tempuh perjalanan yang menjadi lebih efisien, penurunan biaya transportasi barang atau jasa, dan mobilitas masyarakat. |
|||||||||
|
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2024. All Rights Reserved |