Home / Meranti | ||||||
Stok Pertalite di Kepulauan Meranti Aman, Masyarakat Diminta Tidak Khawatir Selasa, 16/04/2024 | 11:21 | ||||||
Rapat terbatas membahas terkait isi kelangkaan BBM jenis Pertalite. SELATPANJANG - Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti memastikan stok bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite aman. Untuk itu masyarakat diminta untuk tidak khawatir sehingga menyebabkan antrian panjang di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU). Pemerintah daerah pun berkomitmen untuk terus memantau dan mengawasi distribusi BBM agar tetap stabil dan tersedia secara cukup di seluruh wilayah. Hal itu disampaikan Pelaksana tugas (Plt) Bupati Kepulauan Meranti AKBP (Purn) H. Asmar dalam rapat yang yang dilakukan terbatas, Selasa (16/4/2024). "Saya sudah memastikan kepada instansi terkait untuk menindaklanjuti permasalahan ini," kata Asmar. Dia mengatakan memang ada lonjakan permintaan BBM karena kebutuhan transportasi masyarakat selama lebaran. "Tapi saat ini stok BBM jenis pertalite yang ada di dua SPBU di Selatpanjang dalam kondisi aman. Untuk itu saya minta masyarakat untuk tidak khawatir," ujarnya. Asmar juga menegaskan kepada SPBU untuk memfungsikan semua mesin pompa yang ada, sehingga pelayanan kepada masyarakat berjalan lancar. "Tolong layani masyarakat, fungsikan semua pompa yang ada dan distribusikan semua stok yang ada. Jangan ditahan-tahan," tegas Asmar. Ditambahkan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kepulauan Meranti Marwan, saat ini stok BBM di SPBU Jalan Imam Bonjol masih tersedia 75 kiloliter (kl) dan 40 kl di SPBU Alahair. "Pada prinsipnya itu sudah memenuhi kebutuhan masyarakat untuk satu minggu kedepan. Insyaallah dalam lima atau enam hari kedepan akan masuk lagi," sebut Marwan. Terkait ketersediaan pertalite di kios-kios kecil milik masyarakat, dia menjelaskan memang sesuai aturan titik serah terakhir kepada masyarakat hanya sampai SPBU atau APMS. "Kalau nanti disalurkan ke kios-kios, takutnya SPBU malah kehabisan stok, maka bisa mendapatkan sanksi dan izin mereka bisa dicabut," jelasnya. Kemudian untuk ketersedian gas LPG, Marwan menyampaikan tidak ada kelangkaan. "Sebelumnya memang ada kendala, beberapa agen penyalur dan kios-kios tidak buka karena lebaran. Namun saat ini sudah stabil," ungkapnya. Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kepulauan Meranti, Taufiek SM juga telah mengonfirmasi dan melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah terkait isu kelangkaan BBM yang sedang menjadi perhatian masyarakat. Langkah ini diambil untuk memastikan bahwa pemerintah daerah siap menghadapi dan menangani masalah tersebut dengan tepat dan efektif. Dalam koordinasi tersebut, Ketua Komisi II DPRD membahas berbagai langkah yang dapat diambil oleh pemerintah daerah untuk mengatasi kelangkaan BBM, termasuk peningkatan distribusi dan pengawasan stok BBM. Tujuannya adalah untuk memastikan ketersediaan BBM yang cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, saat Hari Lebaran. Kerjasama antara DPRD dan pemerintah daerah menjadi sangat penting dalam menangani isu sensitif seperti kelangkaan BBM ini. Dengan melakukan koordinasi dan berkolaborasi secara aktif, diharapkan bahwa langkah-langkah yang diambil dapat memberikan solusi yang tepat dan mengatasi kekhawatiran masyarakat. Ketua Komisi II DPRD juga menegaskan komitmennya untuk terus memantau perkembangan situasi dan mengawal langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah daerah dalam menangani masalah ini. Dengan demikian, diharapkan bahwa kerjasama antara DPRD dan pemerintah daerah dapat memberikan dampak positif dalam mengatasi kelangkaan BBM dan menjaga stabilitas pasokan bahan bakar bagi masyarakat. "Kami sudah berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan sudah memastikan jika distribusi BBM aman. Minyak tidak langka, hanya saja jam operasionalnya dikurangi saat lebaran ini," ujarnya. Sebelumnya, ketakutan akan kelangkaan BBM telah membuat masyarakat di berbagai daerah mengantri panjang di SPBU. Antrean yang tak kunjung berkurang menjadi bukti dari kekhawatiran yang melanda masyarakat akan ketersediaan BBM saat Lebaran. Para pengendara pun terpaksa rela menghabiskan waktu berjam-jam untuk mengisi bahan bakar, dengan harapan dapat memenuhi tangki kendaraan mereka sebelum stok BBM habis. Situasi ini menciptakan ketakutan diantara mereka. Penulis : Ali Imroen |
||||||
|
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2024. All Rights Reserved |