JAKARTA - Dalam semangat kebersamaan dan kemurahan hati menjelang perayaan Idul Fitri, seorang pengusaha bernama Mahmuzin Taher memfasilitasi mahasiswa dan para perantau asal Kepulauan Meranti untuk mudik secara gratis menggunakan bus mewah dari Pulau Jawa ke Sumatera.

Inisiatif mulia ini bertujuan untuk memberikan kemudahan bagi mereka yang ingin pulang ke kampung halaman menjelang Lebaran namun mungkin terkendala oleh biaya transportasi yang tinggi.

Dengan menyediakan bus mewah yang dilengkapi dengan fasilitas nyaman, Mahmuzin ingin memastikan bahwa proses perjalanan pulang kampung menjadi lebih menyenangkan dan aman bagi para penumpang.

Mudik gratis yang bertemakan "Mudik ceria penuh makna, menjemput rindu di Tanah Melayu" itu memfasilitasi warga Kepulauan Meranti di perantauan yang tergabung dalam Ikatan Pelajar Riau Yogyakarta Komisariat Kepulauan Meranti (IPRY KKM) dan Ikatan Keluarga Meranti Jakarta (IKMJ) dengan rute Yogyakarta- Jakarta- Pekanbaru.

Tidak hanya mengakomodir warga Kepulauan Meranti, warga dari Kabupaten Bengkalis dan Kota Dumai pun ikut. Total ada 45 orang yang berada di dalam bus berkapasitas 80 seat itu.

Selain memberikan kemudahan transportasi, Mahmuzin juga memberikan perhatian ekstra terhadap kesejahteraan dan keamanan penumpang selama perjalanan. Dengan demikian, mereka tidak hanya dapat pulang ke kampung halaman dengan nyaman, tetapi juga dengan pikiran yang tenteram dan bahagia.

Fasilitas mudik gratis dari seorang pengusaha bernama Mahmuzin ini sebagai ekspresi nyata dari keprihatinan yang pernah ia rasakan sendiri, sehingga ingin memastikan bahwa semua orang memiliki kesempatan untuk merayakan Lebaran bersama keluarga di kampung halaman mereka.

Keprihatinan yang pernah ia alami sendiri saat menjadi perantau saat menimba ilmu di Yogyakarta, menjadikan pengusaha ini lebih peka terhadap kesulitan dan tantangan yang dihadapi oleh mereka yang jauh dari rumah pada momen-momen penting seperti Lebaran. Oleh karena itu, ia memutuskan untuk memberikan bantuan dalam bentuk fasilitas mudik gratis, sebagai upaya untuk meringankan beban dan menyebarkan kebahagiaan kepada sesama.

Bagi pengusaha ini, memberikan kesempatan mudik gratis adalah cara yang paling konkret untuk menunjukkan solidaritas dan kepedulian terhadap mereka yang mungkin mengalami kesulitan dalam membiayai perjalanan pulang kampung. Ia berharap bahwa tindakan kecil ini dapat membawa kebahagiaan dan kehangatan kepada perantau yang pulang kampung.

"Fasilitas mudik gratis ini sebagai bentuk keprihatinan yang pernah saya rasakan sebagai salah orang alumni saat berkuliah di Yogyakarta. Dimana saya merasakan betapa sedihnya disaat lebaran tidak bisa pulang karna keterbatasan ongkos mudik," kata Mahmuzin.

Keputusan pengusaha yang akrab disapa Emte ini untuk memberikan fasilitas mudik gratis bukan hanya sebagai bentuk balas budi atas rasa syukur yang ia miliki saat ini, tetapi juga sebagai investasi dalam kebahagiaan dan kesejahteraan bersama. Dengan demikian, ia ingin mewujudkan visi tentang masyarakat yang lebih peduli dan saling mendukung satu sama lain, terutama dalam momen-momen istimewa seperti Lebaran.

"Saya juga berpesan agar momen pulang bersama dijadikan sebagai wadah untuk mempupuk solidaritas sesama pelajar dan mahasiswa Meranti yang mungkin selama masa kuliah atau merantau di Yogyakarta dan Jakarta kurang ada ruang untuk berinteraksi dikarenakan kesibukan masing-masing," ujarnya.

Para mahasiswa dan perantau yang mendapatkan fasilitas mudik gratis ini sangat bersyukur dan terharu atas bantuan yang diberikan oleh pengusaha tersebut. Bagi mereka, kesempatan untuk pulang ke rumah saat Lebaran dan berkumpul bersama keluarga tercinta di hari yang sakral seperti Hari Raya Idul Fitri adalah momen yang sangat ditunggu-tunggu, namun mungkin tidak terlaksana tanpa bantuan seperti ini.

Cerita penuh syukur itu diungkapkan Ketua IPRY KKM, Nurul Wahyu R.A. Dia merasa sangat bersyukur atas fasilitas mudik gratis yang diberikan, sehingga ia bisa pulang ke rumah dan bertemu keluarganya menjelang momen Lebaran.

Bagi mahasiswa tersebut, kesempatan untuk pulang ke kampung halaman adalah anugerah yang tak ternilai harganya. Sebagai anak rantau, momen bersama keluarga di hari Lebaran adalah hal yang paling dinantikan setiap tahunnya. Namun, kadang-kadang keterbatasan finansial membuat impian untuk pulang kampung menjadi sulit untuk direalisasikan.

Dengan adanya fasilitas mudik gratis yang diberikan, mahasiswa tersebut dapat melupakan semua rintangan dan kesulitan yang pernah ia alami. Ia merasa sangat terharu dan bersyukur atas kebaikan yang telah diberikan oleh pengusaha tersebut, yang telah memahami dan menghargai perjuangan mereka yang jauh dari keluarga.

Bagi mahasiswa ini, momen Lebaran bukan hanya tentang berbagi ketupat, tetapi lebih dari itu, adalah tentang kebersamaan dan kasih sayang bersama keluarga tercinta. Ia berjanji untuk menjaga dan menghargai setiap momen yang ia miliki bersama keluarga, serta menggunakan kesempatan ini untuk merapatkan hubungan dan memperkuat ikatan batin.

Melalui kisahnya, mahasiswa tersebut ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pengusaha yang telah memberikan fasilitas mudik gratis tersebut. Ia berharap bahwa kebaikan yang telah diberikan akan menjadi berkah bagi banyak orang, dan semangat kebersamaan dan kepedulian sosial akan terus berkembang di tengah-tengah masyarakat.

"Saya sangat berterimakasih kepada Bang Mahmuzin yang telah memfasilitasi ini semua, karena banyak dari kawan-kawan yang tak bisa pulang kampung akhirnya bisa bertemu keluarga berkat agenda balek bersama gratis ini," ungkapnya.

Inisiatif pengusaha ini merupakan contoh nyata dari kebaikan dan kepedulian sosial yang dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat luas. Semoga langkah baik ini menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk berbagi dengan sesama dan menyebarkan kebaikan di sekitar mereka, sehingga kehangatan dan kebahagiaan Lebaran dapat dirasakan oleh semua orang, tanpa terkecuali.

Penulis : Ali Imroen