Home / Pemprov Riau | ||||||
Jabatan Sebagai Gubernur Riau Berakhir, Edy Natar: Jangan Tinggalkan Salat Berjamaah Kamis, 15/02/2024 | 22:38 | ||||||
Gubernur Riau, Edy Natar Nasution.(foto: mcr) PEKANBARU - Menjelang berakhirnya masa jabatannya pada 20 Februari 2024, Gubernur Riau, Brigjen TNI (Purn) H Edy Natar Nasution, mengucapkan pamit kepada masyarakat Riau. Dalam pesan perpisahan tersebut, Gubri tidak hanya memohon maaf atas segala kekurangan selama memimpin, tetapi juga menitipkan pesan khusus mengenai kegiatan sholat berjemaah. "Maaf atas kekurangan selama memimpin riau dan jangan tinggalkan salat berjamaah," ujar Edy Natar dilansir mcr, Jumat (16/2/2024). Gubri menggarisbawahi pentingnya melaksanakan salat berjamaah, terutama melalui program Gerakan Salat Subuh Berjamaah (GSSB) Provinsi Riau. Program ini, yang telah dijalankan sebanyak 181 kali, memiliki tujuan tidak hanya sebagai kewajiban selama kepemimpinannya tetapi sebagai praktek ibadah yang mendukung dakwah dan silaturahmi. "Salat berjamaah itu merupakan amal ibadah yang tidak hanya besar pahala, tapi juga menjaga hubungan silaturahmi antar sesama. Jangan hanya dilaksanakan selama saya memimpin, tetapi dijadikan kewajiban sesuai anjuran agama dan semata karena Allah," pesannya. Gubri juga membagikan pengalaman pribadinya, mencatat berbagai berkah yang ia dapatkan melalui sholat berjemaah, terutama salat subuh. Ia menekankan, salat berjemaah adalah investasi spiritual yang memberikan keberkahan dalam menjalani kehidupan. "Saya rasakan sendiri manfaat dari salat berjamaah selama ini. Untuk itu, saya titip pesan untuk masyarakat, jangan tinggalkan salat berjamaah, karena ini juga merupakan kegiatan dakwah yang bisa menjadi panutan bagi saudara-saudara kita lainnya," sebutnya. Sebagai informasi, kebijakan menggalakkan salat berjamaah di Riau telah menjadi prioritas sejak Gubri menjabat sebagai Wakil Gubernur Riau. Bahkan, saat diamanahi sebagai Plt Gubri, imbauan untuk salat berjamaah menjadi kebijakan pertamanya, menjadikannya sebagai pemimpin pertama di Riau yang mendorong kegiatan tersebut. Pesan ini tidak hanya menjadi pesan perpisahan Gubri, tetapi juga menjadi warisan nilai spiritual bagi masyarakat Riau.(adv) |
||||||
|
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2024. All Rights Reserved |