PEKANBARU - Pengungsi banjir Rumbai, Pekanbaru sudah diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing. Sebab saat ini kondisi air Sungai Siak sudah surut.

Pantauan di lapangan saat ini kondisi air Sungai Siak sudah kembali normal. Aktivitas masyarakat di pelantaran sungai sudah kembali normal.

Meski demikian, masyarakat diharapkan tetap waspada dan pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pekanbaru diminta untuk tetap standby. Terutama untuk peralatan seperti perahu karet, tenda dan lainnya. Ini khawatir akan adanya banjir susulan.

Baca juga: 2 Ribu Lebih Warga Empat Kelurahan di Rumbai Diajukan Dapat Bantuan Banjir

"Yang pertama tentu kita bersyukur kondisi warga Rumbai yang beberapa hari yang lalu terdampak banjir dan harus mengungsi sekarang sudah dibolehkan pulang. Tapi tentunya kita tetap imbau tetap waspada takut nanti ada banjir susulan atau tingginya curah hujan membuat rumah masyarakat kembali terdampak banjir," ungkap Aidil Amri, Ketua Komisi III DPRD Kota Pekanbaru, Minggu (21/1/2024)

BPBD Pekanbaru dan Provinsi, diminta tetap siaga meski sudah banyak warga bisa pulang ke rumah. Beberapa peralatan yang penting, seperti perahu dan lainnya, tetap di standby saja di titik-titik yang rawan banjir.

"Kami berharap tidak hanya di Witayu, tapi di lokasi lainnya di Kelurahan Sri Meranti dan Meranti Pandak, banjir segera surut juga. Sehingga semua warga bisa pulang ke rumah masing-masing," pintanya lagi.

Baca juga: Waspada Banjir di Pekanbaru Mengancam Nyawa, Orangtua Diminta Pantau Aktivitas Anak

Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Pekanbaru, Suhendri mengakui, bahwa warga korban banjir di Rumbai, memang sudah bisa pulang ke rumahnya, karena banjir sudah berangsur surut.

Diakuinya, beberapa tenda pengungsi, khusus di Perumahan Witayu memang masih ada yang menggunakannya. Namun ketinggian air di lokasi itu sudah jauh surut.

"Tapi kita tetap siaga untuk penanggulangan banjir ini. Apalagi masih ada potensi untuk banjir lagi. Kita terus siaga di lokasi. Bahkan tidak semua peralatan kita tarik," tegasnya.

Penulis: Mimi Purwanti
Editor: Riki