KAMPAR - Desa Empat Balai, Kecamatan Bangkinang, Kabupaten Kampar, Riau, sedang dalam proses bertransformasi menjadi destinasi wisata yang menarik.

Sebagai langkah mendukung perkembangan ini, Dosen Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik (FT) Universitas Riau (Unri) menggelar serangkaian kegiatan Pengabdian Lepada Masyarakat (PKM) di desa ini.

Desa Empat Balai, yang dikenal sebagai salah satu desa rintisan wisata, memiliki potensi besar dengan dua area yang telah menjadi camping ground bagi mahasiswa dari berbagai universitas di Riau dan komunitas penggemar berkemah.

FT Unri telah memandu Desa Empat Balai sejak tahun 2022 dalam upayanya untuk berkembang sebagai destinasi wisata yang menarik.

Salah satu kegiatan PKM yang dijalankan pada tahun 2023 ini, fokus pada pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) di desa ini, dengan mengusung tema 'Pengembangan SDM di Desa Empat Balai sebagai Desa Wisata.'

Tujuannya adalah memberikan pengetahuan kepada perangkat Desa Empat Balai tentang tata kelola kawasan wisata yang lebih terorganisir.

Tim dosen Arsitektur FT Unri yang terlibat dalam inisiatif ini diantaranya Nurrul Helen, Mira Dharma Susilawaty, Muhd Arief Al Husaini dan Yohannes Firzal, dengan dukungan mahasiswa yakni Gilang Effendi, Saufa Yuthika, MHD Lukman dan Risky Iman Syahputra.

Sebelum melaksanakan sosialisasi, tim PKM mengadakan Focus Group Discussion (FGD) dengan para perangkat desa pada 16 September 2023 lalu. Kegiatan ini dihadiri berbagai pemangku kepentingan, termasuk kepala desa, perangkat desa, kepala dusun dan perwakilan Kelompok Sadar Wisata (Pordakwis).

"Desa empat balai membutuhkan sistem tata kelola administrasi desa wisata yang terorganisir," kata Kades Empat Balai, Abdi Syukri.

Selain itu, Kepala Dusun juga mengutarakan keinginannya untuk memahami cara menetapkan harga paket wisata dan aturan-aturan yang berlaku.

Tim PKM berkomitmen untuk menjadikan Desa Empat Balai sebagai destinasi wisata yang berkelanjutan, dan upaya ini merupakan langkah kedua dalam mewujudkannya.

Mereka juga telah menghadirkan narasumber yang berpengalaman, Andri Sulistyani, dosen Prodi D4 Usaha Perjalanan Wisata Fisipol Unri, untuk memberikan panduan yang komprehensif dalam mengelola destinasi wisata.

Sementara itu, Kajur Arsitektur FT Unri, Wahyu Hidayat menjelaskan, tujuan kegiatan ini untuk membuka diskusi dengan para pemangku kepentingan desa, terkait materi sosialisasi yang akan dilakukan.

"Harapannya, desa empat balai akan segera menjadi destinasi wisata yang menarik dan berkelanjutan yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat setempat dan para pengunjung," ucapnya.

Selain kepala desa, dalam FGD itu, pemangku kepentingan lainnya juga memiliki pertanyaan yang membutuhkan jawaban.

Ibrahim selaku Kadus Sungai Lintang, ingin memahami bagaimana menetapkan harga paket wisata yang sesuai. Sementara Suhelmi, Kadus Pulau Empat, mencari cara efektif untuk menyampaikan aturan-aturan desa kepada pengunjung agar mereka patuh.

Menyikapi hal itu, Andri Sulistyani selau dosen dari Prodi D4 Usaha Perjalanan Wisata Fisipol Unri menekankan pentingnya bagi para pemangku kepentingan desa untuk mengenal keunikan desa mereka, bahkan hal-hal yang mungkin dianggap sepele.

Andri Sulistyani juga memberikan panduan komprehensif tentang cara merancang dan mengelola produk wisata yang berkelanjutan. Panduan ini dilengkapi dengan borang dan contoh pengisiannya, yang memungkinkan perangkat desa untuk merancang produk wisata sesuai dengan karakter Desa Empat Balai.

Panduan ini mencakup langkah-langkah untuk mengidentifikasi potensi wisata, menyusun rute perjalanan wisata, menetapkan harga paket, serta mengelola kawasan wisata.

Diharapkan, melalui PKM ini, Desa Empat Balai akan segera menjadi destinasi wisata yang menarik dan berkelanjutan, memberikan manfaat bagi masyarakat setempat serta para pengunjung yang datang.(*)