Home / Politik | ||||||
Sejumlah Politisi Senior Riau Gabung PKB Jelang Pemilu 2024, Pengamat Sebut Begini Jumat, 21/10/2022 | 16:29 | ||||||
Pengamat Politik Unri, Saiman Pakpahan.(foto: rico/halloriau.com) PEKANBARU - Sejumlah tokoh di Riau bergabung ke Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) jelang Pemilu 2024. Baru-baru ini mantan Ketua Demokrat Riau Asri Auzar dan mantan Bupati Kepulauan Meranti Irwan Nasir berlabuh ke PKB untuk maju sebagai calon legislatif DPR RI. Sebelumnya ada Bupati Kampar Catur Sugeng Susanto sempat berlabuh ke PKB sebelum akhirnya ke Gerindra baru-baru ini. Ada juga dari Partai Gerindra Taufik Arrakhman yang kemudian dipercaya jadi Ketua DPC Pekanbaru. Pengamat politik Universitas Riau (Unri) Saiman Pakpahan menilai ada dua alasan melatarbelakangi para politisi senior di Riau itu bergabung ke PKB bukan ke partai pemenang pemilu seperti Golkar dan PDIP. "Pertama, mereka butuh Parpol baru untuk membangun kembali eksistensi mereka yang pernah menduduki jabatan penting setelah tak lagi memungkinan untuk berkiprah di partai lama," kata Saiman saat dihubungi, Jumat (21/10/2022). "Menariknya, kenapa mereka tidak pilih Golkar atau PDIP yang merupakan pemenang Pemilu dan partai besar di Riau dan Indonesia? Karena partai besar seperti Golkar dan PDIP sudah dihuni tokoh-tokoh yang punya kaliber. Tentu ini akan 'mengganggu' ketika tokoh yang pernah aktif di partai lain masuk ke sana," terangnya. Menurut dia, kehadiran tokoh berpengaruh di sebuah partai politik bisa menimbulkan persaingan di internal partai tersebut. "Sehingga ada semacam pemahaman dari mereka untuk tidak masuk partai besar tadi dan justru memilih PKB," tuturnya. Faktor kedua, Saiman melihat Ketua PKB Riau Abdul Wahid mempunyai komunikasi politik yang relatif bagus. Sehingga, dia bisa menangkap dengan baik pesan-pesan dan sinyal politik yang muncul untuk diinternalisasikan di partainya. "Kita lihat banyak tokoh yang dia tampung ada Irwan Nasir dan terakhir Asri Auzar. Mereka ini kan tokoh-tokoh besar di Riau yang aktif di politik," tuturnya. Di samping itu, dia menduga PKB juga butuh sosok untuk mendongkrak perolehan suara pada pemilu akan datang. Asri Auzar dan Irwan Nasir dinilai punya basis massa di daerah asal masing-masing. "Paling tidak pemilih fanatik mereka pasti akan ngikut. Seperti Asri Auzar di Rohil dengan basis politik identitas melayu Rohil dan Irwan Nasir bupati kepulauan meranti dua periode. Jadi minimal pada basis kantong-kantong mereka suara PKB bisa terangkat," katanya. Di sisi lain, pengajar di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unri ini berpendapat faktor ideologi bukan alasan utama mereka memutusakan bergabung ke partai politik. Padahal, menurut Saiman ideologi seharusnya menjadi hal mendasar dalam politik untuk mewujudkan tujuan partai politik. "Namun, fakta di lapangan keputusan politik individual jarang berdasarkan ideologi tapi berdasarkan peluang mereka bisa masuk. Banyak riset mengatakan bahwa ideologi bukan faktor yang mempengaruhi seorang politikus lompat sana lompat sini," pungkasnya. Penulis: Rico Mardianto |
||||||
|
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2024. All Rights Reserved |