Home / Huashan | ||||||
HUT ke-15 Maha Vihara dan Pusdiklat Bumi Suci Maitreya, Bangun Semangat Kerukunan Bersama Tokoh Buddhis Minggu, 11/09/2022 | 20:56 | ||||||
Foto bersama. PEKANBARU - Majelis Pandita Buddha Maitreya Indonesia (Mapanbumi) Provinsi Riau menggelar acara silaturahmi tokoh Buddhis dan Tionghoa, Minggu (11/9/2022), di Gedung Maha Vihara dan Pusdiklat Bumi Suci Maitreya, Jalan Riau Ujung, Pekanbaru. Kegiatan ini dalam rangka peringatan HUT ke-15 Maha Vihara dan Pusdiklat Bumi Suci Maitreya dan Festival Zhong Qiu tahun 2022 yang berlangsung Sabtu dan Minggu (10-11/9/2022). Adapun rangkaian kegiatannya yaitu bazar vegetarian, ritual kebaktian perayaan Zhong Qiu Jie, peringatan Parinibbana Buddha Tian Ran, dan festival lampion dan lilin berkah. Pada kesempatan itu, Pembimbing Masyarakat Buddha Kanwil Kemenag Riau, Tarjoko, mengatakan acara silaturami para tokoh Buddha ini memang perlu dilakukan untuk membangun kerukunan intra dan antar umat beragama. "Bagaimanapun setiap tokoh wajib bertemu untuk membangun kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia dalam wadah NKRI," ujar Tarjoko, Minggu (11/9/2022). Dengan pertemuan ini, lanjut dia, setidaknya dapat memberikan informasi satu sama lain agar satu persepsi dalam menyikapi setiap persoalan yang ada. "Sehingga kerukunan bisa terjaga dengan baik. Dan kesatuan dan persatuan juga bisa kita bangun. Akhirnya kita menjadi negara yang kuat. Mudah-mudahan ini memberikan makna bagi seluruh pengurus Mapanbumi karena juga ada beberapa tokoh penting hadir di sini," katanya seraya mengucapkan selamat HUT ke-15 Maha Vihara dan Pusdiklat Bumi Suci Maitreya. Sementara itu, tokoh Tionghoa sekaligus anggota DPRD Kota Pekanbaru yang juga hadir, Robin Eduar, mengapresiasi acara ramah tamah tersebut. Apalagi pandemi Covid-19 selama dua tahun menyebabkan banyak kegiatan vakum. "Dari ramah tamah ini kita jadi tahu banyak program yang bagus di sini. Kita harapkan dari sini ikut berpartisipasi membangun kerukunan umat beragama. Serta, membangun Kota Pekanbaru khususnya dan Provinsi Riau umumnya. Semoga Maha Vihara dan Pusdiklat Bumi Suci Maitreya sukses selalu dan tetap semangat berjuang untuk kepentingan masyarakat Pekanbaru," ucapnya. Pada kesempatan yang sama, Wakil Sekretaris Mapanbumi Riau Ket Tjing mengatakan, tujuan pendirian Maha Vihara dan Pusdiklat ini sebagai tempat yang lebih representatif dalam membina umat Buddha. "Jadi, tidak hanya sekadar tempat melaksanakan puja bakti yang lebih representatif, tapi ia juga jadi pusat pendidikan dan pusat kegiatan sosial. Di gedung ini ada asrama dan kampus agama Buddha," ujar dia. Dia menuturkan, acara silaturahmi ini menghadirkan sejumlah tokoh Buddha dari berbagai majelis sekte serta ormas-ormas Tionghoa. "Mereka kita rangkul untuk bersama memperhatikan umat masing-masing karena pembinaan tidak bisa hanya diserahkan kepada Pusdiklt Bumi Suci Maitreya saja. Jadi harapan kita dengan berjalannya waktu kita saling bekerja sama," katanya. Penulis: Rico Mardianto
|
||||||
|
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2024. All Rights Reserved |