Sah, Badan Perfilman Indonesia Ikat Kerjasama dengan Negeri Istana
Jumat, 21 September 2018 - 11:21:43 WIB
SIAK - Bupati Siak Syamsuar melakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan Ketua Umum Badan Perfilman Indonesia (BPI) Chand Parwez Servia, Selasa (18/9/2018).
Panandatanganan tersebut dilakukan usai presentasi film lokal Kabupaten Siak oleh Bupati Siak pada sempena Forum Insan Film Nasional AKATARA di Jakarta.
Berbagai upaya promosi dan iven yang ditaja Kabupaten Siak untuk mengenalkan beragam potensi Siak di tingkat nasional akhirnya menampakkan hasil. Badan Perfilman Indonesia (BPI) tertarik menjalin kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Siak guna memajukan film di Negeri Istana.
“Alhamdulillah, Siak dilirik BPI, karena melihat kesiapan kita di daerah. Misalnya terkait implementasi Komisi Film Daerah di Kabupaten Siak. Kita sudah memiliki bekal regulasi melalui Peraturan Bupati Nomor 133 Tahun 2018 tentang Komisi Film Siak dan Surat Keputusan Nomor 563/HK/KPTS/2018 tentang Penetapan Pengurus Komisi Film Siak,” sebut Syamsuar.
Lanjutnya, ruang lingkup kerjasama yang akan dikembangkan kedua belah pihak ke depan meliputi fasilitasi pelayanan perizinan perfilman, pemasaran bidang perfilman, fasilitasi informasi bidang pefilman, pendidikan dan pelatihan bidang perfilman dan kegiatan lain yang dipandang perlu dalam rangka pengembangan perfilman di sekitar Siak.
“Tugas kita di daerah mengkoordinasikan dan mensinergikan peran dan tanggung jawab serta tugas para pihak dalam rangka mengembangkan dan memajukan potensi perfilman sebagai salah satu sub ekonomi kreatif," jelasnya.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Pariwisata Kabupaten Siak Djumanotias mengatakan, dari lima kepala daerah yang diundang BEKRAF untuk presentasi dalam forum AKATARA, diantaranya Bandung, Bojonegoro, Banyuwangi, Siak dan Yogyakarta. Dan baru Negeri Istana yang sejauh ini telah resmi mengikat kesepahaman dengan Badan Perfilman Indonesia.
“Terpilihnya Siak tidak terlepas dari beragam potensi yang sudah tersedia di daerah. Semisal landscape perkotaan yang indah, tingginya nilai sejarah dan budaya yang ada. Serta kehadiran komunitas fotografi dan film lokal yang terus bertumbuh," kata Tias.
Namun kata dia, faktor penting lainnya yang menjadi perhatian dan dukungan insan film nasional di Siak ialah komitmen dan dukungan kebijakan Bupati Siak selaku kepala daerah yang dapat dilihat dari dukungan pembentukan Komisi Film Siak.
“Bersyukur Pak Bupati selalu mendukung penuh perkembangan dunia film di Siak. Beliau sadar betul film merupakan pintu masuk yang efektif bagi kemajuan pariwisata Negeri Istana. Kita bisa lihat bagaimana daerah lain tiba-tiba pariwisatanya jadi populer berkat film” pungkasnya.
Sebelumnya, peluang emas untuk “menjual” potensi pariwisata berbasis kesejarahan dan keelokan budaya lewat film diraih Negeri Istana, bertepatan dengan didapuknya Bupati Siak H Syamsuar oleh Ketua Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) RI Triawan Munaf, untuk mempresentasikan keunikan Kabupaten Siak pada Forum Pembiayaan Film Indonesia (AKATARA) di Jakarta. Dalam kesempatan itu Syamsuar aktif mempromosikan sejumlah objek wisata di Siak yang bernilai jual kepada sejumlah investor, produser, dan insan film yang berkumpul dalam forum tersebut.
Penulis : Ayu Djamhur
Editor : Fauzia
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :