Dinkes Sudah Fogging di Kawasan Endemik
95 Persen Perkembangan Nyamuk DBD di Rohul Ada di Ban Bekas
Rabu, 11 Januari 2017 - 16:30:14 WIB
PASIR PANGARAIAN - Pada kondisi cuaca yang saat ini tidak menentu, terkadang hujan dan panas, sebabkan perkembangan nyamuk Aedes Aegepti penyebar virus Demam Berdarah Dengue (DBD) kian pesat. Hasil Survei Dinas Kesehatan (Dinkes) Rokan Hulu (Rohul), ternyata 95 persen perkembangan nyamuk Aedes Aegepti ada di ban bekas.
Informasi Kepala Dinskes Rohul, drg Grifino melalui Kasi Pemberantasan Abu Sofyan mengakui, pihaknya sudah lakukan survei dan langsung turun ke lapangan, dan ternyata perkembangan nyamuk Aedes Aegepti terdapat di ban bekas.
"Kini kita berada di siklus lima tahunan, saat kita turun ke lapangan ternyata 95 persen lingkungan masyarakat masih banyak ban-ban bekas yang dibiarkan," ungkap Abu Sofyan, Rabu (11/1/2016), usai lakukan fogging di Wonosri Barat Desa Koto Tinggi, Kecamatan Rambah.
Tambahnya, kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan masih rendah. Itu terlihat dengan masih banyaknya barang-barang bekas yang berada di sekitar rumah warga. Seperti, adanya barang-barang bekas seperti ban, tong, kaleng dan lain-lainya, merupakan sarang dari perkembangan nyamuk penyebab penyakit DBD.
"Masyarakat lebih memilih membersihkan pekaranganya, setelah ada yang terkena DBD.Seharusnya, pencegahan akan lebih mudah dan murah ketimbang mengobati," imbaunya.
Abu Syofyan juga menjelaskan, pihaknya sudah melakukan Fogging ke seluruh tempat yang dirasa menjadi tempat perkembangan nyamuk Aedes Aegepti. Kemudian, selama tahun 2017 ini sudah ada laporan masuk terkait DBD 19 kasus, diantaranya di kecamatan Rambah Hilir 5 kasus, Rambah 7 kasus , Tambusai 3 kasus, Ujung Batu 2 kasus, dan kecamatan Tandun 2 kasus.
Sedangkan pada tahun 2016, ada 201 kasus DBD, dengan kasus tertinggi di kecamatan Rambah dan Rambah Hilir, masing-masing 42 kasus serta 40 kasus.
"Fogging ini hanya sifatnya membunuh indukanya saja, bila riibuan jentik-jentiknya tentu masyarakat yang lebih mengetahui. Sehingga pekarangan rumah harus segera dibersihkan, biar tidak berkembang penyakit DBD," harapnya.
Di lokasi yang dilaporkan masyarakat terkena DBD, petugas Dinkes lakukan fogging ke rumah-rumah yang di rasa sebagai tempat perkembangan nyamuk aedes Aegepti.Abu Syofyan juga menghimbau, warga bisa meminta bubuk abate secara gratis, ke puskesmas terdekat kemudian ditaburkan di tempat-tempat yang dianggap bisa menyebarnya jentik nyamuk penyebab DBD.
Penulis : Feri Hendrawan
Editor : Yusni Fatimah
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :