PASIR PANGARAIAN - Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), melalui pihak ketiga laksanakan empat item kegiatan proyek di areal Makam Raja-raja Rambah.
Sebut Kepala Disparbud Rohul, Drs Yusmar MSi, keempat item proyek di situs cagar budaya Makam Raja-raja Rambah berlokasi di Desa Rambah, Kecamatan Rambah Hilir dilakukan sejak awal Agustus 2019.
Dimana keempat item proyek di Makam Raja-raja Rambah, jelas Yusmar, dibantu dana bersumber dari Bantuan Alokasi Khusus (DAK) APBN Tahun Anggaran 2019 lebih kurang Rp 1,3 miliar.
Adapun empat proyek dibangun di Makam Raja-raja Rambah, sambung Yusmar, yakni pembangunan musala, pagar pembatas areal, jalan setapak semenisasi, dan pemasangan lampu taman.
"Setelah pengumuman lelang pada Juli, pekerjaan baru dimulai sekira awal Agustus," kata Yusmar, saat meninjau proyek di Makam Raja-raja Rambah, Jumat (6/9/2019).
Sebut Yusmar,sejauh ini, dari empat item kegiatan dilakukan, baru dua kegiatan yang sudah dikerjakan, yakni pembangunan musala dan pagar pembatas areal.
"Pembangunan jalan setapak dan pemasangan lampu taman kita lakukan setelah dua proyek ini selesai (musala dan pagar pembatas)," ujarnya.
Yusmar menerangkan pembangunan di Makam Raja-raja Rambah baru bisa dilakukan Disparbud Rohul, setelah status kawasan situs cagar budaya Riau ini selesai.
"Walau luasnya sekitar 16 hektar, namun yang hanya 2 hektar areal saja yang bisa dikembangkan. Dua hektar ini hibah dari masyarakat," ungkap pria yang pernah menjabat Kabag Humas Setdakab Rohul.
"Pembangunan juga baru bisa dilakukan setelah tidak ada lagi gejolak lagi, dan areal ini akan dikelola secara baik untuk masyarakat juga nanti," tambahnya.
Yusmar mengharapkan empat item proyek di situs cagar budaya Makam Raja-raja Rambah sudah selesai dua atau tiga bulan ke depan, tanpa ada kendala di lapangan dan diperlukan dukungan masyarakat.
"Yang perlu digaris bawahi, bila ini sudah maju tentu dampaknya untuk masyarakat, sebab lokasi ini bakal berkembang, sebab ada 11 makam keluarga raja Rambah yang dimakamkan di sini," kata Yusmar.
Yusmar menerangkan realisasi pengerjaan proyek tempat ibadah atau musala di Makam Raja-raja Rambah dengan anggaran sekitar Rp547 juta baru capai 30 persen. Sedangkan pembangunan pagar pembatas dengan anggaran sekira Rp451 juta baru proses land clearing.
"Harapan kita di Ulang Tahun Kabupaten Rohul ke-20 nanti (12 Oktober 2019), empat proyek sudah selesai. Kita berharap tidak ada kendala di lapangan untuk pengerjaan," harap Yusmar yang juga pernah menjabat Kadistamben Rohul dan Kadisdukcapil Rohul.
Yusmar menambahkan ada tiga rumah khas di Kerajaan Rambah saat itu, seperti rumah pangkal balai, rumah atok ijok, dan rumah begonjong yang diisi para keturunan raja.
Sedangkan rumah belinggi merupakan tempat tinggal Sutan Mahmud yang merupakan Perdana Menteri Kerajaan Rambah yang dibantu oleh datuk-datuk adat.
Penulis : Feri Indrawan
Editor : Fauzia
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :