PASIR PANGARAIAN - Bupati Rokan Hulu (Rohul) H Sukiman, mendukung penuh penetapan Budaya Melayu Riau menjadi muatan lokal wajib di sekolah.

Dukungan ditandai dengan penandatanganan antara Bupati Rohul H Sukiman ‎bersama Ketua Umum MKA LAM Riau Datuk Seri Al Azhar, di acara Sosialisasi dan Pelatihan Muatan Lokal Budaya Melayu Riau (BMR), SD/MI dan MTs/SMP se-Kabupaten Rokan Hulu, di Gedung Wanita Permaisuri Pasir Pangaraian, Sabtu (20/7/2019) kemarin.

Di Sosialisasi dan Pelatihan Muatan Lokal BMR, SD/MI dan MTs/SMP se-Kabupaten Rohul, dihadiri Sekda Rohul H Abdul Haris, Kepala Disparbud Rohul Drs Yusmar MSi, Kadisdikpora Rohul Ibnu Ulya.

Bupati Sukiman, didampingi Sekretaris Daerah Kabupaten Rohul H Abdul Haris SSos, mengakui bahwa Penetapan Budaya Melayu Riau menjadi muatan lokal wajib di SD/ MI dan SMP/ MTs, menurunya akan sangat baik, sebab pelajar tidak lupa dengan budayanya sendiri.

"Ini sangat bagus sekali, karena Budaya Melayu Riau harus tetap lestari karena kita berada di Bumi Lancang Kuning. Tentunya generasi muda kita harus mempelajari tentang Budaya Melayu Riau ini," kata Bupati Sukiman.

Sukiman mengatakan, istilah "dimana bumi berpijak di situ langit dijunjung" ‎tentunya menjadi dasar bagi masyarakat Rohul yang heterogen, atau banyak suku bangsa untuk tetap mempelajari Budaya Melayu Riau.

Tambah Bupati, Budaya Melayu Riau harus tetap tumbuh dan berkembang pada generasi muda Rokan Hulu di zaman sangat modren dan penuh teknologi saat ini.

"Bila kita tidak menjaga budaya kita sendiri tentunya akan tergerus oleh kemajuan teknologi moderen. Makanya saya dan Pemerintah Daerah Rohul sangat mendukung penuh Budaya Melayu Ria sebagai muatan lokal wajib," kata Sukiman.

Bupati juga berharap, agar muatan lokal Budaya Melayu Riau ini bisa secepatnya diterapkan kepada anak didik di Kabupaten Rohul, sehingga Budaya Melayu di Riau tetap terjaga dan lestari.

Kepala Disdikpora Rohul Ibnu Ulya mengatakan, penetapan Budaya Melayu Riau sebagai muatan lokal sangat bagus. Sebelumnya, diakuinya sudah ada muatan lokal yang bernama Arab Melayu.

"Untuk menjadikan mata pelajaran Budaya Melayu Riau sebagai mata pelajaran tentunya ditentukan oleh Kementerian, dan saat ini sedang tahap proses. Semoga secepatnya bisa menjadi muatan lokal di SD/MI, dan SMP/MTs se-Rohul," harap Ulya.

"Sosialisasi ini diikuti ratusan kepala sekolah. Semoga bisa secepatnya dijadikan mata pelajaran atau masuk ke dalam kurikulum muatan lokal di Rohul dan Riau," jelas Ibnu Ulya. (Adv/ Pemkab Rokan Hulu)

BERITA LAINNYA
PDIP Hanya Buka Penjaringan untuk Calon Wakil Bupati Bengkalis HK Optimalkan PMN 2024 untuk Keberlanjutan Penugasan Tol Trans Sumatera Proses Pembangunan Flyover Panam Pekanbaru Masih Tahap Pengadaan Tanah Incar Sertifikasi FSC, RAPP Gelar Dialog dan Konsultasi Publik Bersama Masyarakat Kuansing Harga TBS Sawit Plasma di Riau Tembus Rp2.929 per Kg		Ambil Formulir di Demokrat dan PKB, Edy Natar Jadi Bacalon Gubri yang Pertama Daftar ke Parpol Debit Air Terus Menyusut, 2 Pintu Waduk PLTA Koto Panjang Ditutup Disediakan Gratis, Ini Link Pendaftaran Stand UMKM di Gernas BBI/BBWI Riau Sekolah Dilarang Perpisahan di Hotel, Kadisdik Riau: Jangan Bebani Orang Tua Siswa Dibuka Wapres, Pj Gubri Hadiri Rakornas PB 2024 di Bandung