JAKARTA - Bupati Kabupaten Rohul, H Sukiman bersama Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip (DPA) Rohul Drs Jupendri, menghadiri Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Bidang Perpustakaan di Gedung Perpustakaan Nasional (Perpusnas), Jakarta Pusat, Senin (26/3/2018).
Kegiatan Rakornas Bidang Perpustakaan, diprakarsai Perpusnas yang dihadiri pejabat resmi dan dibuka Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, ditandai pemencetan tombol sirene, dan peresmian Perpustakaan Digital Wapres di Gedung Layanan Perpusnas.
Dalam Rakornas tersebut, juga hadir Ketua MPR Oesman Sapta Odang, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, dan perwakilan pejabar dari seluruh daerah di Indonesia, bentuk upaya dilakukan pemerintah mendorong literasi dan minat baca nasional.
“Dimana, dalam pemerataan akses perpustakaan bagi masyarakat jadi salah satu target yang ingin dicapai Perpusnas, melalui pengembangan pustakawan bergerak," kata Kepala Perpunas Muhammad Syarif Bando dalam sambutannya.
Kemudian kata M Syarif Bando, Rakornas Perpustakaan bertujuan mengidentifikasikan permasalahan dan isu-isu strategis terkait pengembangan perpustakaan dan pembudayaan kegemaran membaca. Kemudian, untuk menyelaraskan sasaran program dan pembudayaan kegemaran membaca.
"Terkait pengembangan perpustakaan dan literasi ini, erat dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia," ujar Kepala Perpunas.
Di sela-sela kegiatan, Bupati Rohul Sukiman menyatakan , bahwa dari laporan Kepala Perpusnas, diketahui Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia saat ini menempati peringkat 113 dari 188 negara.
Dimana, IPM dibentuk oleh tiga indikator yakni, umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan yang memadai, dan standar hidup layak. Dalam indikator pengetahuan yang memadai terdapat penilaian terhadap kinerja membaca.
Sesuai data Central Connecticut State University, mengenai The World's Most Literate Nation pada 2016 mengatakan peringkat literasi Indonesia di posisi 60 dari 61 negara. Sedangkan riset Perpusnas pada 2017 menunjukkan frekuensi membaca orang Indonesia rata-rata 3-4 kali per minggu.
Lalu, lama waktu membaca per hari rata-rata hanya 30-59 menit. Jumlah buku dibaca per tahunnya rata-rata sekitar 5-9 buku, sehingga diperoleh rata-rata tingkat kegemaran membaca masyarakat Indonesia 36,48 atau masih rendah.
Sehingga, Bupati Sukiman menyatakan, bahwa pembangunan sumber daya manusia atau SDM jadi prioritas pembangunan nasional, dan posisi literasi menjadi strategis untuk meningkatkan kesejahteraan dan daya saing.
Dimana dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2019, penguatan literasi menjadi salah satu prioritas yang mendukung prioritas nasional pembangunan manusia melalui kemiskinan dan peningkatan pelayanan dasar.
Ditambahkan Sukiman, di Rakornas tahun ini juga akan digelar sesi paralel yang membahas isu-isu strategis mengenai pengembangan perpustakaan sekolah, perpustakaan pendidikan tinggi, perpustakaan umum, dan perpustakaan daerah.
"Sehingga, kita menyambut baik langkah dilakukan pemerintah pusat dalam menaikkan minat baca di masyarakat, karena membaca itu sangat penting bagi masyarakat,” kata Sukiman.(rilis)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda)