BAGANSIAPIAPI - Penderita “Human immunodeficiency virus/ acquired immune deficiency syndrome” atau HIV/AIDS di Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Provinsi Riau hingga saat ini mencapai 120 orang.
“Jumlah orang dengan HIV/AIDS (ODHA) di Rohil berdasarkan data dari Dinas Kesehatan sebanyak 120 orang, tapi yang terindikasi AIDS itu 80 orang,” ungkap Pelaksana tugas (Plt) Asisten Administrasi Umum Setdakab Rohil, Muzakkar, usai membuka Sosialisasi Pencegahan dan Penanggulangan HIV/AIDS yang diselenggarakan KPA setempat, di Aula Lantai IV Kantor Bupati Rohil, Kamis (28/9/2017) sore pekan lalu.
Ia mengaku prihatin dengan jumlah ODHA di Rohil, apalagi kasus tersebut Rohil berada di urutan ke empat di Provinsi Riau. “Kita berharap kedepan upaya dari para sukarelawan, khususnya para petugas pendamping kesehatan. Sebab petugas tahu keberadaan ODHA, mereka bisa melakukan pemantauan untuk menjaga kualitas hidup ODHA,” katanya.
Pemkab Rohil, katanya tetap komit mengatasi hal demikian meskipun minimnya anggaran yang ada saat ini. “Kita tetap memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat supaya berkehidupan yang sehat,” kata Muzakkar.
Selain itu, lanjutnya ke depan juga perlu dibentuk tim terpadu dibawah pimpinan Satpol PP yang nantinya untuk melakukan penertiban, baik di hotel, salon, warung remang-remang dan tempat hiburan lainnya. “Untuk membentuk tim terpadu ini kita akan lapor dulu ke Pak Bupati,” ujarnya.
Sementara itu, Pengelola Program Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Rohil, Isliyanto, M.Pd.I mengatakan, semua instansi terkait diundang dalam kegiatan ini untuk memberikan kebijakan maupun program-program dalam rangka pencegahan HIV/AIDS.
“Hasil dari pertemuan ini akan disampaikan ke masyarakat, misal di Kementerian Agama melalui penyuluhan agama, kemudian di Dinas Sosial mungkin ada kegiatan berupa bantuan dan sebagainya. Untuk Dinas Kesehatan mungkin ada program-program yang mereka lakukan seperti pengobatan, pemeriksaan dan lainnya, semua itu dilakukan agar nanti HIV/AIDS di Rohil berkurang,” jelasnya.
Nina Elvita selaku pemateri dari Dinas Kesehatan Rohil menjelaskan, pengendalian HIV/AIDS tidak hanya menjadi tanggungjawab Dinas Kesehatan semata, melainkan semua sektor terkait.
“Jadi dalam hal ini semua instansi terkait dilibatkan, ada dari Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Pemberdayaan Masyarakat, TNI, Kementerian Agama semuanya itu terkait,” katanya.
Menurut Nina, untuk menekan angka HIV/AIDS pemerintah daerah menyiapkan strategi dan rencana penanggulanganya melalui 3 zero.
“Berarti harus nol infeksi baru, kasus infeksi baru itu sekarang belum ada dan jangan sampai ada. Kemudian nol kematian karena AIDS, jadi kita upayakan yang AIDS ini juga bisa dipertahankan kesehatan tubuhnya. Selanjutnya kita harapkan juga tidak ada diskriminasi melalui pencegahan HIV,” ujar Nina.
Dia berharap dengan adanya pertemuan ini agar bersama-sama mengambil langkah-langkah kedepan bagaimana persoalan ini menjadi tanggung jawab bersama.
Penulis: Afrizal
Editor: Yusni Fatimah
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :