BAGANSIAPIAPI - Sebagian petani di Kecamatan Bangko sejak 3 pekan lalu sudah melakukan panen atas hasil tanam padi yang mereka lakukan sekitar 6 bulan lalu. Petani yang melakukan panen tersebut mayoritas menjual hasil nya kepada pedagang yang kabarnya di bawa ke luar daerah.
Sejumlah petani yang sudah melakukan proses panen di Kecamatan Bangko tersebut diantaranya tersebar di daerah sentra pertanian seperti di Kepenghuluan Bagan Jawa Pesisir, Parit Aman dan Serusa. Dari pantauan di lapangan pada selasa (14/2) sore lalu terlihat tumpukan karung berwarna putih berisikan gabah dengan berat rata-rata di atas 60 kilo gram berjejer di kiri jalan lintas Parit Aman tepatnya di dekat Gang Makmur RT 12 Kepenghuluan Parit Aman.
Tumpukan karung berisi gabah dengan jumlah puluhan karung itu ternyata tengah menunggu untuk ditimbang pembeli. Dalam dua pekan terakhir aktifitas jual beli gabah hampir terjadi setiap sore hingga malam hari di daerah ini," Kata warga setempat, Inor.
Petani setempat, Anto (46) saat di temui mengaku kalau dirinya baru saja memanen hasil padinya sekitar 1 hektar Minggu lalu dan pada hari Senin itu padinya di bawa keluar mengunakan jasa warga setempat yang diantar mengunakan kendaraan berupa sepeda motor dari daerah pertanian di Gang Makmur yang jaraknya sekitar 3 kilo meter dari jalan lintas Parit Aman.
"Untuk panen kita tidak sudah sekarang sudah ada jasa Komben. Mereka yang memanen dan membersihkan gabah kita dengan upah setiap 10 karung gabah 8 untuk kita dan 2 untuk mereka. Artinya kita tinggal terima bersih hanya tinggal membawanya keluar," kata Anto yang ternyata warga asal Tanjung Balai.
Ketika ditanya mengapa dirinya menjual hasil gabah yang telah di panen, Anto mengaku kalau dirinya butuh uang cepat. "Saya butuh uang cepat selain untuk menutup utang modal tanam lalu juga untuk biaya makan menjelang musim tanam berikutnya," terang Anto.
Dari 1 hektar lahan yang di tanami padi tersebut, Anto mengaku mendapatkan hasil sebanyak 89 karung gabah. Hasil ini terbilang lumayan banyak dan bisa di katakan berhasil walaupun ada yang mendapatkan lebih dari itu.
Sementara itu, salah satu penampung yang merupakan pembeli gabah, Ubri (36) ketika di tanyai terkait harga gabah yang di beli kepada petani dirinya menjelaskan perkilo gramnya di hargai Rp3900. "Kita beli dari petani perkilo gramnya Rp3900. Sejauh ini sudah ada puluhan ton gabah yang kita beli dari petani di daerah ini dan gabah ini kita bawa Sumut," sebutnya.
Menyikapi petani yang langsung menjual gabah mereka kepada pedagang usai tanam Petani Penyuluh Lapangan Kepenghuluan Parit Aman, Sulasmi Prasetya saat di hubungi menjelaskan bahwa mayoritas petani yang menjual hasil panen mereka sejak 2 pekan terakhir ini ternyata adalah petani asal luar.
"Memang benar banyak petani yang sudah panen menjual hasil penen mereka kepada pedagang. Akan tetapi sepengetahuan saya mereka adalah petani yang berasal dari luar dan bukan warga tempatan. Kalau warga tempatan biasanya mereka lebih memilih menyimpan hasil panen mereka dan menjadikanya beras ketimbang di jual langsung," kata Sulasmi menjelaskan.
Sulasmi tidak menampik adanya petani lokal yang juga menjual hasil panen mereka namun tidak banyak.
"Ada tapi tak banyak mereka menjual hasil panen ini kemungkinan karena butuh uang untuk bayar utang atau untuk menutup modal serta untuk memenuhi berbagai keperluan lainya," terangnya.
Penulis : Afrizal
Editor : Unik Susanti
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :