BAGANSIAPIAPI - Dinas perikanan dan kelautan (Diskanlut) Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) akan mencoba membudidayakan udang galah. Pasalnya, jenis udang itu selain memiliki potensi untuk dikembangkan juga hasilnya juga sangat menjanjikan.
Selama ini jenis udang yang memiliki capit panjang berwarna biru itu menjadi salah satu sumber tangkapan nelayan tradisional hanya untuk dikonsumsi dan sebagainnya lagi dijual kepada yang berkantong tebal karena harganya cukup mahal," Kata Plt Kadiskanlut Rohil, M Amin Spi di Bagansiapiapi.
Dikatakan, Jenis udang yang memiliki kandungan protein yang cukup tinggi ini banyak terdapat disepanjang sungai rokan, salah satunya disungai yang ada dikepenghuluan Jumrah, kecamatan Rimba Melintang. Udang-udang itu biasanya dijual oleh nelayan disepanjang jembatan penghubung antara kota bagansiapiapi - Ujung Tanjung.
Ia juga mengakui kalau potensi jenis udang galah kalau dibudidayakan hasilnya sangat menjanjikan. Makanya kita berencana pada tahun 2017 mendatang akan kita upayakan untuk membuat program pengembangan budidaya tersebut.
"Kita yakin budidaya itu sangat cocok dan hasilnya menjanjikan, makanya pada anggaran APBD 2017 mendatang kita minta pihak kepenghuluan agar mengusulkan program tersebut kepihak kecamatan agar bisa dibahas melalui Musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang)," Pinta Amin.
Disebutkan M Amin lagi, Dengan karakter dan kondisi lingkungan yang ada secara alamiah memang sangat mendukung untuk terwujudnya pengembangan udang Galah. Terlebih selama ini sungai Rokan memang menjadi salah satu tempat penghasil udang Galah itu. "Untuk bibit bisa didatangkan dari daerah sentra budidaya udang galah seperti Yokyakarta dan daerah lainnya," kata Amin.
Jika tidak disikapi dengan melakukan tindakan budidaya secara berkala maka tidak tertutup kemungikanan kedepan habitat udang Galah mengalami kelangkaan. Pasalnya terus terjadi penangkapan udang tanpa dibarengi dengan budidaya disamping itu kondisi sungai sangat rentan terkena limbah seperti pengunaan pupuk untuk tanaman, limbah rumah tangga maupun industri," terangnya.
Bantu Nelayan Menggunakan DAKDinas Perikanan dan Kelautan (Diskanlut) Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) terus berupaya untuk mengambil bantuan dana dari pusat agar dapat di kucurkan kembali tahun 2017 mendatang. Melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) Diskanlut menargetkan akan kembali mendapatkan bantuan DAK untuk Rohil yang terbesar dibanding kabupaten/kota lainnya yang ada di Provinsi Riau.
Demikian dikatakan Plt Kadiskanlut Rohil, M Amin Spi di Bagansiapiapi. Dikatakan, untuk tahun 2017 pihaknya sudah mengajukan permohonan beberapa bantuan kepada Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui rapat koordinasi belum lama ini yang digelar di Bintan, Kepri. Pada 2016 ini pihaknya telah mendapatkan bantuan jaring udang, jaring Senangin, Fish Finder serta Boat 1 dan 3 GT untuk diserahkan kepada nelayan melalui DAK.
"Kita sudah ajukan lagi kemarin. Tiga tahun terahir, kalau untuk bidang perikanan dan kelautan Kabupaten Rohil selalu mendapatkan DAK paling besar di Riau. Tahun ini juga tetap kita upayakan untuk membantu para nelayan," katanya.
Dilanjutkan, untuk DAK tahun 2017 mendatang pihaknya telah mengajukan bantuan permohonan bantuan Boat 2GT sebanyak 30 unit dan beberapa bantuan lain seperti fish finder, pengembangan budidaya ikan, keramba dan alat tangkap lainnya yang memang sangat dibutuhkan para nelayan.
"Berapa angka pastinya belum diketahui Rohil dapat berapa, karena kemarin itu masih rapat dulu dengan kementrian keuangan. Kemungkinan akhir november bulan ini baru diketahui berapa jumlahnya," ungkap Amin.
Dirinya sangat meyakini kalau tahun ini Rohil akan kembali mendapatkan bantuan DAK. Sebab, pihaknya juga sudah melakukan komunikasi dengan mantan Mentri Perikanan, Prof Dr Rohmin Dahuri yang masih memiliki akses di kementrian untuk membantu proposal yang telah mereka ajukan.
"Beliau katanya bersedia membantu Rohil dibidang perikanan dan kelautan. Beliau juga memiliki wawasan yang luas tentang teknologi maupun program di bidang kelautan dan perikanan. Kalau beliau datang lagi kerohil, kita akan buatkan seminar dan undang seluruh nelayan dan HNSI agar beliau memberikan pengarahannya, "tutupnya.
(Adv/Hms/zal)