BAGANSIAPIAPI - Besarnya air pasang laut yang meluap hingga ke pemukiman warga berdampak buruk terhadap tanaman padi para petani. Pasalnya air pasang yang datang dari laut tersebut juga mengenangi lahan pertanian di Kepenghuluan Bagan Jawa (Baja) Pesisir, Kecamatan Bangko, Rohil yang berakibat padi yang telah ditanam 1 sampai 25 hari Fuso (Mati, red).

PPL Baja Pesisir, Dahniawati SP yang ditemui Kamis (17/11/2016) di Bagansiapiapi membenarkan hal tersebut. Dirinya menerangkan terdapat 4 kelompok tani harus mengalami kerugian. Sebab, ada 20 hektar tanaman padi mereka yang fuso akibat air pasang yang terjadi Kamis pagi itu.

"Air pasang ini naik ke lahan pertanian tadi pagi. Karena airnya asin, tanaman padi menjadi menguning dan itu menandakan bahwa tanaman itu sudah mati," jelas Dahniawati.

Adapun nama kelompok tani yang tanamannya mengalami fuso tersebut diantaranya Bangun Bersama mengalami fuso seluas 3 hektar dari 27,38 hektar, kemudian Mandiri Sejahtera mengalami fuso seluas 12 hektar dari 27 hektar lahan yang ditanam. Selanjutnya Karya Baru mengalaami fuso seluas 2 hektar dari 15 hektar lahan yang ditanam dan yang terakhir Jaya Makmur 3 hektar dari 26,43 hektar lahan yang di tanam.

Menyikapi kondisi yang dialami oleh 4 kelompok tani tersebut dirinya pun langsung menyurati pihak Dinas Pertanian Rohil agar bisa membantu petani dengan memberikan benih bersubsidi.

"Hari ini saya langsung menyurati pihak Dinas Pertanian menyampaikan mengenai kondisi yang di alami petani dan selanjutnya berharap agar bisa di bantu benih bersubsidi," katanya lagi.

Sebelumnya, di daerah yang sama pernah mengalami fuso akibat kondisi yang sama namun hanya 10 hektar saja. Namun kali ini, kondisinya lebih parah karena lebih banyak lagi. Dirinya berharap ke depan kondisi yang sama tidak lagi terjadi sebab, ada beberapa kelompok yang sudah dua kali menanam namun mengalami fuso.

Penulis : Afrizal
Editor : Yusni Fatimah