PEKANBARU - Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Pekanbaru diprediksi bakal berlangsung ketat.
Meskipun nantinya Pilkada diikuti banyak pasangan, tidak serta merta membuat calon petahana Firdaus-Ayat menang dengan mudah.
Pengamat politik Mexsasai Indra mengatakan, dalam konteks Pilwako Pekanbaru dengan basis masyarakat perkotaan akan cenderung berfikir rasional.
Karena menurutnya, variabel jumlah pasangan bukan satu-satu nya variabel
yang menentukan kemenangan sebuah pemilihan, terutama bagi calon incumbent.
"Yang masyarakat butuhkan adalah sosok seorang tokoh yang mereka sendiri menghendaki, menginginkan, memperjuangkan, suka rela untuk memilihnya," imbuh Dosen UR tersebut.
Artinya, kata dia, pemerintahan yang diciptakan oleh seorang pemimpin tersebut harus bersih. Bersih dari segala aspek hukum, Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN) maupun masalah lainnya yang merusak reputasi si calon.
Begitu juga dengan munculnya dua pasangan independen yakni, Syahril-Said, Herman Nazar-Devi Warman yang sudah memenuhi syarat minimal sebagai bapaslon di Pilwako periode 2017-2022 mendatang, Mexsasai berpendapat hal tersebut tidak akan memecah suara masyarakat Pekanbaru.
"Lolosnya calon perseorangan tidak serta merta membuka peluang incumbent untuk menang," jelasnya.
Sebagai data tambahan, Komisi Pemilihan Umum (KPU) bakal mengumumkan daftar Paslon yang lolos mengikuti Pilkada pada 24 Oktober mendatang.
Lima pasangan calon mendaftar ke KPU dimana dua pasangan maju lewat jalur independen, tiga pasangan lewat partai.
Tiga pasangan maju lewat jalur partai yakni Firdaus-Ayat Cahyadi (Petahana) Ramli Walid- Irvan Herman, Dastrayani Bibra-Said Usman Abdullah.
Sementara pasangan balon yang maju lewat jalur independen adalah,Syahril-Said, Herman Nazar-Devi Warman
Penulis : Mg5
Editor : Dian Alhadi
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :