www.halloriau.com


BREAKING NEWS :
Manfaat Pinjaman UMKM Online dan Rekomendasi Terbaiknya
Otonomi
Pekanbaru | Dumai | Inhu | Kuansing | Inhil | Kampar | Pelalawan | Rohul | Bengkalis | Siak | Rohil | Meranti
 


Runding Raja dan Prabowo
Kamis, 21 Maret 2019 - 12:36:47 WIB

Oleh: Alwira Fanzary Indragiri
- Ketua OKP Lingkar Anak Negeri Riau (LAN-R)

PEKAN lalu, Prabowo Subianto (PS) maraton bertandang ke Sumatera: Riau, Kepulauan Riau, Jambi dan Bengkulu. Di permukaan tampak bagian dari kampanye pemilihan Presiden. Namun, saya melihatnya sebagai tawaran meletakkan kembali yang sepatutnya apa yang harus diperbuat Jakarta, perlakuan yang didapatkan daerah, dan fasilitas wajar dinikmati korporasi.

Sebab tiga poin itulah sejak republik ini berdiri belum pernah berpahit-pahit didudukkan. Juga itu yang membuat silang sengketa tak jua reda. Ekspresi geramnya daerah juga dalam berbagai bentuk: mulai dari petatah-petitih hingga hingga membangkang terang-terangan.

Di pekan yang sama, Raja se Nusantara juga mengadakan pertemuan dengan PS. Lagi-lagi saya melihat ini bukan sekedar dukungan dalam Pilpres. Namun bagaimana mendudukkan segala kewajiban yang sepatutnya: relasi negara dengan wilayah bekas kekuasaan kerajaan.
Road To Senayan

Sejarah bergabungnya kerajaan-kerajaan di Nusantara menjadi namanya Indonesia yang belum se-abad ini tampaknya terus ingin ditutup-tutupi. Lalu dikungkung dalam sistem sentralisasi. Kemudian dikelabui dengan icak-icak desentralisasi. Tapi pada hakikatnya segala kekuatan daerah dikendalikan Jakarta.

Sebab itu juga anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) sebagai kekuatan yang tak berinduk ke pusat, sengaja tak diberi kewenangan. Hanya sekedar institusi pelengkap negara.

PS dalam orasinya menilai, selama ini elit Jakarta sudah salah dan melenceng dalam kelola negara. Tidak terkecuali kelola sumber daya alamnya. Yang di perut bumi: minyak, batu bara dan lainnya. Yang menghampar di permukaan: hutan tanaman industri, sawit, karet, kelapa. Tapi mengapa kehidupan rakyat daerah masih susah. Kehidupan rakyat Riau ini masih susah-susah. Itu karena bukan kita yang punya. Dan jika ada pun yang punya, konglomerasi mengendalikan hulu dan hilirnya 'kata Prabowo di Pekanbaru'.

Secara umum, negeri-negri di Nusantara ini tidak antikorporasi. Dalam atau pun dari luar. Apatah lagi di Riau. Sila mencari penghidupan. Namun ada azas kewajaran dan kemaslahatan. Dan itu yang dirasa masih jauh.

Di tanahnya ditumbuhi hutan tanaman industri terluas, beserta pabrik kertas terbesar. Masyarakatnya tidak dapat apa-apa. Kecuali bagi sebagian yang dijadikan penjinak dan akademisi yang disumbat dengan beasiswa melanjutkan studinya.

Perkebunan kelapa sawit terluas dimiliki korporasi, namun satu rupiah haram uangnya mengalir ke daerah. Tuntutan Pancung Alas atas minyak yang disedot di atas tanah adat ditimpal dengan jutaan alasan.

Kemanfaatan keberadaan korporasi yang bergerak pada pengelolaan sumber daya alam bisa disebut nol. Kecuali efek tidak langsungnya. Dan efek tidak langsung itu bukan kemanfaatan. Hanya imbas.

Berharap kepala daerah: gubernur, bupati atau wali kota bertegang urat lehernya? rasanya mustahil. Mereka dibiayai partai korporasi. Jadi jangan berharap. Kepada partai politik pengusungnya pun jangan heran kepala daerah membangkang. Sebab mereka kader partai korporasi. Ongkos politik mahal.

Tampuk kekuasaan nasional sangat mungkin beralih dalam waktu dekat. Dan kita punya andil untuk itu: tetap seperti ini atau berharap perubahan. Ini membuka peluang mendedah kembali perundingan: Jakarta-daerah (bekas wilayah kerajaan yang dulunya berdaulat) dan juga korporasi.

Memang bukan keniscayaan, PS menjadi nakhoda, rakyat di daerah menjadi tuan di negeri nya sendiri. Namun ada peluang untuk itu. Berunding beradu lutut bisa dimulai. Yang saat ini dan yang sudah-sudah tak ada etikat baik untuk itu.

Jika Prabowo ingkar, maka jangan harap ia akan diberi kepercayaan kekuasaan lebih lama. Seperti penguasa saat ini. (*)


   


Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda)


BERITA LAINNYA    
Sumber gambar: Photo by Bench Accounting on Unsplash Manfaat Pinjaman UMKM Online dan Rekomendasi Terbaiknya
BPK RI audit terperinci aporan keuangan Pemkab Inhu tahun 2023 (foto/andri)BPK RI Audit Terperinci Laporan Keuangan Pemkab Inhu TA 2023
Alumni penghulu Rohil gelombang 2 sebanyak 87 orang menyatakan sikap mendukung Bupati Afrizal Sintong dua periode (foto/afrizal)87 Alumni Penghulu Rohil Nyatakan Sikap Dukung Afrizal Sintong Dua Periode
Sukses amankan 11 kursi, PDIP bakal jadi Ketua DPRD Riau 2024-2029 (foto:int) Zukri Ungkap Prioritas yang Bakal Jadi Ketua DPRD Riau
Ilustrasi Caleg terpilih wajib mundur Pilkada 2024 (foto/int)KPU: Caleg Terpilih Wajib Mundur Saat Maju Pilkada Serentak 2024
  Timnas Indonesia melawan Timnas Australia di Piala Asia U-23 2024 (foto/int)Ujian Besar Timnas Indonesia, 3 Kali Lawan Australia Tak Pernah Menang
Polres Rohil atur lalu lintas arus balik di Balam KM 8 (foto/afrizal)Polres Rohil Antisipasi Balap Liar dan Kemacetan di Balam KM 8
Peserta asal Kampar, Afif Diabakri belajar teknik pengelasan yang dilaksanakan PHR bersama Disnakertrans Riau dan PCR di BLK Kementerian Tenaga Kerja RI Serang (foto/ist)Pelatihan Vokasi Juru Las PHR Jadikan Pemuda Riau Siap Kerja
IlustrasiSilahkan Daftar, KPU Riau Buka Seleksi PPK dan PPS Pilkada
Kantor KPU Kepulauan MerantiKPU Belum Terima Dana Hibah Dari Pemkab, Pilkada Kepulauan Meranti Terancam Batal?
Komentar Anda :

 
Potret Lensa
Sepanjang Jalan Rajawali Rusak Parah
 
 
 
Eksekutif : Pemprov Riau Pekanbaru Dumai Inhu Kuansing Inhil Kampar Pelalawan Rohul Bengkalis Siak Rohil Meranti
Legislatif : DPRD Pekanbaru DPRD Dumai DPRD Inhu DPRD Kuansing DPRD Inhil DPRD Kampar DPRD Pelalawan DPRD Rohul
DPRD Bengkalis DPRD Siak DPRD Rohil DPRD Meranti
     
Management : Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Kode Etik Jurnalistik Wartawan | Visi dan Misi
    © 2010-2024 PT. METRO MEDIA CEMERLANG (MMC), All Rights Reserved