Bawaslu Riau Fokus Berantas Tiga 'Penyakit' Demokrasi
Kamis, 15 November 2018 - 11:58:06 WIB
PEKANBARU - Bawaslu Riau fokus memberantas tiga 'penyakit' demokrasi yang selalu terjadi di Pemilihan Umum (Pemilu) dan pemilihan kepala daerah. Tiga penyakit itu, yakni money politic, netralitas ASN, dan penyebaran berita hoax.
"Pertama itu money politic, harus menjadi musuh bersama kita. Percuma menyampaikan kritik kepada pemerintah kalau proses pemilu kita masih terdapat money politic," kata Ketua Bawaslu Riau Rusidi Rusdan, Kamis (15/11/2018) saat sosialisasi pengawasan Pemilu tahun 2019 di Grand Suka Hotel.
Lanjutnya, pada pemilihan gubernur yang lalu, terdapat tiga kasus money politic dan diproses oleh Bawaslu. Ia mengklaim, jumlah itu jauh berkurang dibandingkan Pemilu dan Pilkada tahun-tahun sebelumnya.
"Tahun-tahun sebelumnya banyak, kadang tiga bulan sesudah pemilihan baru mendapatkan informasi ada money politic. Kita berharap kesuksesan menekan money politic di pemilihan gubernur bisa diulang lagi pada Pemilu 2019 mendatang," kata dia.
Selain money politic, netralitas ASN saat pemilihan kepala daerah juga menjadi perhatian Bawaslu. Selain itu, hal lain adalah ujaran kebencian atau hoax. Menurutnya, Riau merupakan daerah rawan terjadi ujaran kebencian dan penyebaran hoax, dan mengalahkan provinsi di Pulau Jawa.
"Tiga hal ini yang menjadi fokus kita. Kalau tiga hal ini sudah diberantas Pemilu akan berjalan baik," kata dia.
Lanjutnya, peran media juga sangat diperlukan untuk memberantas tiga 'penyakit' ini. Sebab, kasus-kasus yang sampai ke Bawaslu 70 persen didapatkan dari media massa.
"Contoh kasus money politic di Inhu, Itu awalnya informasi dari wartawan. Peran rekan media tentu sangat besar agar terwujudnya Pemilu demokratis dan berintegritas sesuai dengan Undang-Undang," ujarnya.
Penulis : Delvi Adri
Editor : Fauzia
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :