BANDUNG - Mahasiswa berprestasi hasil seleksi titipan PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) asal Provinsi Riau di Akademi Teknologi Pulp dan Kertas (ATPK) Bandung selalu mendominasi juara saat wisuda.
Seperti disampaikan Direktur ATPK Soeprapto, pada saat acara kunjungan Tim PT RAPP di Kampus ATPK Jalan Dayeuhkolot, Bandung, Kamis (29/11/2016) lalu.
"Mahasiswa titipan RAPP selalu juara umum, setiap tahunnya.Setiap tahun itu selalu masuk tiga besar dan nilainya cumlude," jelas Soeprapto.
Diungkapkannya, mahasiswa penerima beasiswa dari PT RAPP selalu mendominasi dalam prestasi.
"Mahasiswa yang dikirim kemari memang hasil seleksi perusahaan,dan itu seleksinya sangat ketat.Disini ada 10 perusahaan yang menitipkan mahasiswa berprestasi dari program CSR mereka," kata Soeprapto.
Selain mendapat beasiswa, mahasiswa berprestasi inj ini juga mendapat fasilitas asrama, pelatihan, serta asuransi kecelakaan selama tiga tahun dari perusahaan terbesar di Asia itu.
RAPP sendiri telah menggulirkan program penerimaan ATPK Bandung sejak tahun 2006 dan program penerimaan INSTIPER Yogyakarta sejak 2011.
Tidak hanya sampai disitu, untuk memberikan dorongan semangat dan motivasi kepada mahasiswa penerima beasiswanya, Tim PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) bertandang ke Kampus Akademi Teknologi Pulp dan Kertas (ATPK) Bandung, Selasa (29/11/2016).
Kedatangan perusahaan yang bergerak di industri pulp dan kertas langsung disambut baik oleh Kepala Balai Besar Pulp dan Kertas (BBPK) Andoyo Sugiharto, Peneliti BBPK Susi Sugesty, Ketua Pengurus YASI Sujoko, Sekretaris YASI Maulana dan Direktur ATPK Soeprapto.
Kunjungan PT RAPP yang merupakan bagian dari APRIL Grup ini bertujuan mengenal lebih dalam tentang ATPK. Dalam acara tersebut pihak kampus mempresentasikan tentang visi misi dan sejarah berdirinya kampus.
Dalam pemaparannya, Direktur ATPK Soeprapto mengungkapkan, bahwa awal berdirinya kampus bertujuan untuk memenuhi tenaga terampil di industri pulp dan kertas.
"Dalam perjalanannya, kami hanya menerima mahasiswa dari perusahaan. Mahasiswa yang dikirim hasil seleksi perusahaan," jelasnya.
Diungkapkan Soeprapto, saat ini ATPK telah menerapkan kurikulum baru. Dimana kurikulum baru tersebut merupakan hasil kerjasama ATPK dengan PT RAPP.
"Dalam kurikulum baru ini, terjadi perubahan yang benar-benar bisa diterapkan di perusahaan. Kurikulum lama hanya 40 persen praktek, sedangkan kurikulum baru 60 persen praktek," bebernya.
Vonne Kandou, Koordinator Program Pendidikan CD PT RAPP didampingi tim Corporate Communications PT RAPP ,Disra Aldrick dan Media relations officer, Sari Rezeki Antika pada kesempatan kunjungan menyampaikan, mahasiswa penerima beasiswa adalah mahasiswa yang beruntung.
"Setelah tiga tahun sekolah disini, para mahasiswa akan langsung bekerja di RAPP," jelasnya di hadapan puluhan mahasiswa.
Dikatakan Vonne, program Community Development (CD) PT RAPP salah satunya adalah pemberian beasiswa.
"Pemberian beasiswa ini merupakan program rutin perusahaan untuk membantu program pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan melalui kesempatan memperoleh pendidikan yang lebih baik, sesuai visi dari founder kita, Bapak Sukanto Tanoto melalui tiga pilar, yakni education (pendidikan), empowerment (pemberdayaan), dan enhancement (peningkatan kualitas hidup)," katanya.
Sampai saat ini, setidaknya sudah ada lebih dari 53 lulusan ATPK Bandung yang bekerja di RAPP sebagai tenaga ahli operasional dan 12 orang lainnya masih menjalankan pendidikan.
"Setelah tamat dari sini mereka akan langsung ditempatkan bekerja di perusahaan yang terlebih dahulu melewati pelatihan intensif selama 6 bulan sebelum masuk ke dunia kerja. Para penerima beasiswa ini akan menjalani ikatan dinas sampai mereka pensiun jika kinerjanya dinilai bagus, jadi tidak perlu repot lagi untuk mencari pekerjaan," katanya lagi.
Dia juga mengatakan bahwa peserta didik yang mendapatkan beasiswa ini adalah mereka yang lolos seleksi yang berasal dari sejumlah Kabupaten di Riau, terutama yang berada di sekitar wilayah operasional perusahaan dan peluang masih terbuka lebar bagi yang berprestasi lainnya untuk mengikuti seleksi beasiswa ini.
"Beasiswa ini terbuka lebar bagi siswa berprestasi di wilayah operasional kita yakni dari Kabupaten Pelalawan, Siak, Kuansing, Kampar dan Kepulauan Meranti. Juga yang diutamakan adalah dari keluarga tak mampu," ujarnya lagi.
Karena itu, sambungnya, dalam seleksi awal pihaknya memang menerapkan adanya tes wawancara. Sebab, dari hasil wawancara itu akan diketahui keadaan ekonomi siswa, yang menjadi calon penerima beasiswa. Dengan kata lain, jika siswa tersebut berasal dari keluarga yang mampu secara ekonomi maka besar kemungkinan belum diprioritaskan meskipun nilainya bagus.
"Jadi memang kita mengutamakan siswa berprestasi yang dari latar belakang ekonomi kurang mampu," tegasnya.
Penulis: Ali Imroen
Editor: Yusni Fatimah
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :
