www.halloriau.com


BREAKING NEWS :
Satu Per Satu Tokoh Mulai "Cek Ombak", Kini Bupati Kuansing Turut Nyatakan Siap Maju Pilgubri
Otonomi
Pekanbaru | Dumai | Inhu | Kuansing | Inhil | Kampar | Pelalawan | Rohul | Bengkalis | Siak | Rohil | Meranti
 


Demi Kemajuan, Indonesia harus Lakukan Revolusi Pendidikan 4.0
Senin, 22 Oktober 2018 - 15:14:19 WIB
Ngobrol Pendidikan Indonesia
Ngobrol Pendidikan Indonesia

Baca juga:

JAKARTA-Revolusi Industri 4.0 memaksa sebuah bangsa untuk melakukan revolusi, salah satunya dalam bidang pendidikan. Apabila Indonesia ingin menjadi negara maju maka Indonesia harus melakukan revolusi pendidikan 4.0. Pernyataan ini disampaikan oleh salah satu pembicara dalam acara NGOPI (Ngobrol Pendidikan Indonesia) bertema "Revolusi Industri 4.0, Sarjana: Lahirnya Kaum Intelektual atau Hanya Menambah Pasar Manusia Terdidik?"

Acara yang diinisiasi oleh Dompet Dhuafa Pendidikan, Jumat (19/10/2018) ini bertempat di Warunkomando Tebet Jakarta Selatan.  Hadir sebagai pembicara yaitu Drajat Martianto, Wakil Rektor 1 Bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan; Fadli Hari Purnomo, Plant and Engineering General Manager PT. Astra Otoparts Tbk; serta Purwa Udiutomo, General Manager Sekolah Kepemimpinan Bangsa.

Para pembicara menyampaikan berbagai perspektif terkait tema yang diangkat. Dari perspektif akademisi, Drajat menyampaikan bahwa Revolusi Industri 4.0 menjadi tantangan tersendiri bagi dunia akademisi.

"Institusi pendidikan dituntut untuk mampu menjawab tantangan perubahan zaman yang sangat cepat. Tidak hanya sekedar menghasilkan lulusan yang memiliki ijazah, namun kampus harus mampu menghasilkan pembelajar yang tangguh dan kreatif. Perubahan zaman yang semakin distruptif, menjadikan kampus harus mencetak mahasiwa yang lincah dalam belajar," kata Drajat dalam paparan awalnya.

"Selain itu institusi pendidikan ditantang untuk menganalisis dimensi profesi kedepan. Profesi apa saja yang mungkin muncul dan akan hilang sehingga kampus bisa menyiapkan pembelajaran yang tepat untuk menjawab tantangan zaman," jelas Drajat lebih lanjut.

Sementara itu dari perspektif industri, Fadli Hari Purnomo yang kini menjabat General Manager Plant and Engineering PT. Astra Otoparts Tbk menyampaikan bahwa Revolusi Industri 4.0 membawa  perubahan besar karena 2 hal.

"Pertama, terkait teknologi digitalisasi manufacturing sedangkan yang kedua adalah tekanan pasar yang semakin melek teknologi. Untuk menjawab tantangan pertama, maka Industri dituntut menerapkan teknologi yang mampu merespon era revolusi industri 4.0. Dampak selanjutnya, industri ditantang untuk mencari SDM yang siap menjawab kebutuhan industri berbasis ICT dan pasar yang melek teknologi," kata Fadli dalam paparan singkatnya.

Sedangkan Purwo Udi Utomo, General Manager Sekolah Kepemimpinan Bangsa Dompet Dhuafa Pendidikan menyampaikan bahwa Revolusi Industri 4.0 menjadikan maraknya mahasiswa yang menjadi entrepreneur. Kondisi ini bisa mengubah status ekonomi mahasiswa dengan cepat. Selain itu beliau menyampaikan tentang pengaruh teknologi terhadap gerakan mahasiswa.

"Sebuah gerakan sosial yang digalang oleh aktivis BAKTI NUSA, salah satu program beasiswa yang dikelola Dompet Dhuafa Pendidikan ketika  tergerakkan untuk memperbaiki sekolah rusak dapat berjalan secara mengagumkan. Bermodal sosial media, dalam waktu 2 bulan sudah ada tindak lanjut perbaikan dari pemerintah. Bandingkan dengan beberapa tahun lalu, dimana ratusan aktivis melakukan aspirasi dijalan-jalan namun tidak ada perubahan sama sekali," jelas Purwo.

Purwo kemudian menjelaskan lebih lanjut tentang tantangan di era revolusi industri 4.0.

"Pertama, paradigma SDM pengelola pendidikan dimana ada gap usia antara pemegang kebijakan dengan mahasiswa. Kedua, harus dipastikan ada hal penting yang tetap dipegang teguh meskipun ditengah perubahan, yaitu integritas," jelas Purwo.
Dalam sesi tanya jawab salah seorang peserta bertanya tentang urgensi pendidikan formal di masa depan. Masing-masing pembicara kemudian memberikan pandangannya. Drajat Martianto, Wakil Rektor 1 Bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan menjawab, kedepan memang institusi formal bukan satu-satunya pilihan.

"Saat ini saja tidak sedikit mahasiswa putus kuliah, namun mereka dapat sukses besar menjadi seorang rentrepreneur. Tapi hal yang perlu diingat bahwa tidak semua hal bisa dipelajari sendiri secara informal. Kampus merupakan tempat berkembangnya ilmu pengetahuan serta tempat mengajarkan mahasiswanya menemukan pola pikir," pesan Drajat.

Sedangkan Purwo menyoroti dari 2 hal. Pertama dari sisi pragmatis, harus diakui pendidikan formal masih dibutuhkan. Bagaimanapun ijazah masih menjadi sesuatu hal yang diperhatikan di masyarakat. Tingkat pendidikan seseorang mencerminkan status sosial ditengah-tengah masyarakat. "Kedua, secara strategis pendidikan formal harus tetap dijaga. Tak sedikit entrepreneur yang sudah sukses melanjutkan studi S2. Alasannya bukan untuk mencari ijazah, namun untuk menemukan jejaring," jelas Purwo.

Data dari kemenristek setiap tahun hampir satu juta sarjana diluluskan dari 3.243 Perguruan Tinggi di Indonesia dan 600 ribu diantaranya menjadi pengangguran. Kondisi ini menjadi masalah yang harus diselesaikan oleh dunia pendidikan Indonesia. Era 4.0 menjadi peluang sekaligus tantangan bagi pendidikan indonesia. Sudah selayaknya pendidikan Indonesia melakukan terobosan-terobosan revolusioner agar mampu menghasilkan lulusan yang tangguh menghadapi perkembangan zaman. (rilis)

Editor : Yusni Fatimah

 
    Berita Terkait

 


Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda)


BERITA LAINNYA    
Flyer Suhardiman Amby yang beredar di media sosial (foto:ist)Satu Per Satu Tokoh Mulai "Cek Ombak", Kini Bupati Kuansing Turut Nyatakan Siap Maju Pilgubri
Polresta Tanjungpinang ciduk ART, pencuri perhiasan hingga uang Rp100 juta milik majikan (foto/int)Terekam CCTV, ART di Kepri Curi Emas dan Uang Majikan Senilai Rp100 Juta
Pelepasan kafilah MTQ Kabupaten Pelalawan menuju Dumai di rumah Dinas Bupati (foto/Andi)Lepas Kafilah MTQ Tingkat Riau ke Dumai, Ini Pesan Bupati Pelalawan
Ilustrasi hujan lebat masih berpotensi mengguyur Pekanbaru dan sekitar (foto/int)Jangan Lupa Bawa Mantel, Potensi Hujan Disertai Angin Kencang Guyur Riau
Ilustrasi proses water bombing titik Karhutla di Riau (foto/int)BMKG: Akhir Pekan Riau Nihil Titik Api
  Pj Wako Pekanbaru Muflihun bersama Kakan Kemenag Pekanbaru Syahrul Maulud melepas kafilah dan official ke MTQ ke-42 Tingkat Provinsi Riau di Kota Dumai (foto/int)Pj Wako Pekanbaru Lepas 71 Kafilah, Hadiah Umrah Disiapkan untuk Juara di MTQ ke-42
Penumpang di Bandara SSK II Pekanbaru membludak selama arus mudik dan balik Lebaran (foto/Yuni)Posko Angkutan Lebaran Ditutup, Bandara SSK II Pekanbaru Layani 168.802 Penumpang
Rayakan momen pasca-Lebaran Idulfitri 1445 H, dengan halalbihalal package di The Premiere Hotel (foto/Yuni)Nikmati Promo di The Premiere Hotel, Mulai dari Menginap Hingga Halalbihalal Package
Ilustrasi harga emas di Pekanbaru naik lagi di akhir pekan (foto/int)Makin Silau Nih, Harga Emas Antam 1 Gram di Pekanbaru Naik Tipis Jadi Rp1.347.000
Normalisasi drainase dilakukan PUPR Pekanbaru (foto/int)Banyak Drainase Alami Pendangkalan dan Tersumbat Sampah, Ini Tindakan PUPR Pekanbaru
Komentar Anda :

 
Potret Lensa
Sepanjang Jalan Rajawali Rusak Parah
 
 
 
Eksekutif : Pemprov Riau Pekanbaru Dumai Inhu Kuansing Inhil Kampar Pelalawan Rohul Bengkalis Siak Rohil Meranti
Legislatif : DPRD Pekanbaru DPRD Dumai DPRD Inhu DPRD Kuansing DPRD Inhil DPRD Kampar DPRD Pelalawan DPRD Rohul
DPRD Bengkalis DPRD Siak DPRD Rohil DPRD Meranti
     
Management : Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Kode Etik Jurnalistik Wartawan | Visi dan Misi
    © 2010-2024 PT. METRO MEDIA CEMERLANG (MMC), All Rights Reserved