Apel Terakhir, Wan Thamrin Serahkan SK CPNS dan Beri Pesan Soal Tanggungjawab
Senin, 18 Februari 2019 - 13:11:42 WIB
PEKANBARU - Senin (18/2/2019), pelaksanaan apel pagi merupakan apel terakhir Gubernur Riau H Wan Thamrin Hasyim. Karena mulai Selasa (19/2/2019) besok, Wan Thamrin Hasyim resmi berakhir masa jabatanya.
Pada apel terakhir Gubri Wan Thamrin tersebut, sekaligus penyerahan SK pengangatan CPNS yang lulus seleksi akhir tahun 2018 lalu.
Sebanyak 333 CPNS yang menerima SK pada kesempatan ini. Rinciannya 324 CPNS yang lulus seleksi, sedangkan 9 orang lagi adalah CPNS dari Sekolah Tinggi Perhubungan Darat.
Saat penyerahan SK pengangkatan, Gubri Wan Thamrin menyampaikan sejumlah pesan kepada para CPNS. Diantaranya adalah soal kedisiplinan dalam bekerja, kemuDian bertanggungjawab terhadap tugas yang dibebankan kepada CPNS.
"Pesan saya cuma dua, pertama disiplin, kedua tanggungjawab," ujarnya.
Wan menjelaskan, disiplin bagi seorang CPNS adalah disiplin dengan waktu. Sebab dirinya paling tidak suka melihat ada pegawai, terlebih PNS yang membuang-buang waktu saat jam kerja.
"Kemudian yang kedua harus bertanggungjawan, kalau pegang bara panas, jangan pas terasa panas dilepaskan. Karena semua pekerjaan ada resikonya. Resiko kita, paling tidak ya penjara, tapi jangan sampai kita melemparkan tanggungjawab dan tuduh menuduh," katanya.
Karena setiap pekerjaan ada resikonya, dirinya pun meminta kepada seluruh PNS agar hati-hati dalam bekerja.
Agar resiko bisa diminimalisir, sehingga hal-hal yang tidak diinginkan bisa dihindari.
Seperti diketahui, sebanyak 324 orang dinyatakan lulus seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau, Senin (7/1/2019) lalu.
Dari jumlah tersebut, 171 orang diantaranya adalah tenaga pendidik atau guru, kemudian 96 orang tenaga kesehatan dan sisanya 57 orang lagi adalah tenaga teknis.
Ridwan mengakui ada beberapa formasi yang tidak terisi. Bahkan jumlahnya mencapai puluhan formasi.
Seperti diketahui tahun 2018 Pemprov Riau membuka lowongan seleksi CPNS sebanyak 357 formasi. Artinya ada 33 formasi yang tidak terisi.
"Formasi yang kosong ini memang tidak ada pelamarnya yang lulus. Sebagiam besar itu di formasi kesehatan, karena umurnya lewat, kemudian ada juga formasinya beda dengan yang dilamarnya," katanya.
(Adv)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :