PEKANBARU - Tim gabungan Satpol PP, TNI dan Polisi bertindak cepat membongkar lapak-lapak pedagang yang ada di Pasar Pagi Arengka, Pekanbaru, Rabu (7/3/2018). Pembongkaran ini dalam proses pembebasan lahan untuk membangun jembatan layang (Fly Over).

"Hari ini kita bongkar puluhan lapak pedangan yang berjualan di jalur lambat," ungkap Kepala Dinas Satuan Polisi Pamong Praja, Agus Pramono kepada halloriau.com, Rabu (7/3/2018).

Ia menyebutkan, bahwa pedagang-pedagang yang memiliki lapak di Pasar Pagi telah menerima surat peringatan untuk segera membongkar lapaknya sendiri, jika tidak ingin dibongkar paksa oleh petugas.

Dalam surat nomor 33w.1/POL.PP-SEKR/178 itu disebutkan bahwa pembongkaran tidak hanya bagi pedagang Pasar Pagi Arengka. Melainkan juga pedagang yang ada di Jalan Soekarno Hatta, Adi Sucipto dan Soebrantas.

"Sudah ada 3 kali surat peringatan tersebut kita layangkan kepada pedagang pasar pagi. Terakhirnya hari ini. Semuanya sudah harus dibebaskan dari aktifitas pedagang," terang Agus.

Sementara untuk himbauan kepada pedagang setempat, pihaknya telah melaksanakan sesuai aturan yang ditetapkan. Dimana tempat yang semestinya akan dibangun Fly Over, tidak dibenarkan adanya kegiatan pedagang.

"Sekitar 5 kali sejak 2 bulan yang lalu himbauan kita berikan kepada mereka (pedagang). Saya fikir wajar-wajar saja pedagang membongkar sendiri lapaknya," sambung Agus.

Sejauh ini, dalam hal pembebasan lahan sendiri, pemerintah Riau telah melakukan ganti rugi kepada pedagang yang mengklaim lapak milik mereka dengan melampirkan surat tanah kepemilikan.

"Untuk lahan yang dibongkar hari ini sudah kita lakukan ganti rugi semuanya ke pedagang. Tidak ada lagi yang tersandung sengketa lahan," tegas Agus.

Agus juga berharap, dengan adanya pembongkaran yang digelar petugas hendaknya untuk kepentingan pembanguan transportasi bersama.

"Kita hanya menunggu pedagang ini membongkar lapak mereka sendiri hingga bersih dua hari kedepan dan baru pengerjaan pembangunan dapat dikejar sesuai keinginan kita bersama," harap Agus.

Penulis : Helmi
Editor : Yusni Fatimah