Begini Kata Warga Soal Pemalsuan Dokumen oleh WNA hingga Pungli di Disdukcapil Pekanbaru
PEKANBARU - Operasi Tangkap Tangan (OTT) Tim sapu bersih (Saber) pungutan liar (Pungli) Polresta Pekanbaru kemarin ciduk oknum ASN Dinas Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Pekanbaru.
Baik dewan, pengamat, hingga masyarakat Kota Pekanbaru menyoroti kasus ini. Pasalnya melibatkan WNA asal Singapura.
Pada umumnya masyarakat menilai, peristiwa pungli dalam kepengurusan kartu tanda penduduk (KTP) dan kartu keluarga (KK) di Disdukcapil Pekanbaru dan dugaan pemalsuan dokumen oleh WNA tersebut merupakan sebuah keteledoran.
Seperti yang disampaikan oleh Eli. Warga Jalan Parit Indah Pekanbaru ini menilai, perisitiwa tersebut terjadi karena kelalaian Pemerintah dalam melakukan pengawasan.
"Ini citra buruk bagi Pemko, ada oknum pegawai di Disdukcapil yang bermain. Kenapa para imigran tersebut dapat membuat KTP dan KK Pekanbaru. Semua ini harus diusut, kita saja sebagai masyarakat Pekanbaru saat ini kesulitan untuk mengurus KK dan KTP dengan berbagai prosedur dan alasan yang tidak logis, nah ini WNA kenapa bisa mengurus dengan semudah itu," ungkap Eli, Kamis (26/1/2017).
Untuk itu, Eli berharap kepada Pemko Pekanbaru untuk bisa lebih memperketat pengawasan dan memantau setiap imigran-imigran yang masuk ke Pekanbaru.
Sedang kepada aparat penegak hukum serta Imigrasi, agar dapat menata para imigran tersebut dengan diberi tanda pengenal agar masyarakat mengetahui bahwa imigran tersebut sudah terdata.
"Pemko harus mengawasi dengan banyaknya imigran ini membuat kami sebagai masyarakat resah. Hendaknya pihak Imigrasi dapat menata para imigran-imigran tersebut, dengan memberi tanda pengenal dengan id card," ungkapnya.
Sementara itu, Suryani (35) warga Kecamatan Marpoyan Damai Pekanbaru, juga ikut menyayangkan dengan peristiwa pemalsuan dokumen oleh WNA di Pekanbaru.
"Kita sangat sayangkan hal ini, masak WNA bisa punya KTP, KK, gimana tu? Ada yang ngak beres ni, kita aja ngurus dokumen kependudukan harus susah payah, ini WNA bisa-bisanya punya dokumen lengkap. Kita minta diusut tuntaslah kasus ini, tindak oknum-oknum yang bermain," tandasnya.
Penulis: Mimi Purwanti
Editor : Yusni Fatimah
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :