PEKANBARU - Bertempat di Auditorium Eka Hospital Pekanbaru, telah digelar talkshow yang mengupas tuntas HIV/AIDS, Kamis (1/12/2016).
Talkshow dikuti 60 orang peserta yang berasal dari Keluarga Pasien, Pengunjung dan Masyarakat Umum.
Kita sering bingung membedakan apa itu HIV dan apa itu AIDS. Sebenarnya HIV dan AIDS merujuk pada hal yang berbeda.
HIV atau Humman Immunodeficiency Virus adalah salah satu jenis virus yang melemahkan system kekebalah tubuh manusia. Orang yang terkena HIV akan rentan terkena penyakit karena sistem kekebalan mereka lemah. Sedangkan AIDS atau Acquired Immune Deficiency Syndrome adalah gejala dan infeksi yang disebabkan rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia hasil dari HIV. HIV merujuk pada nama sebuah virus sedangkan AIDS merujuk nama gejala yang disebabkan oleh HIV.
HIV AIDS udah sejak lama ada sebelum pertamakali dikemukakan oleh WHO pada tanggal 5 Juli 1981. HIV AIDS juga diklaim sebagai penyakit paling mematikan dalam sejarah kehidupan manusia. Dibuktikan pada tahun 2005, antara 2,4 sampai 3,3 juta orang meninggal karena HIV AIDS, dan 570,000 diantaranya adalah anak-anak. HIV AIDS melumpuhkan kekebalan tubuh penderitanya, itu lah sisi mengerikannya HIV AIDS. Penderita HIV AIDS dengan gejala penyakit ringan seperti batuk atau flu dapat berakibat fatal.
Adapun acara ini dibuka dengan kata sambutan dari ketua panitia, dan dilanjutkan dengan kata sambutan Direktur Eka Hospital Pekanbaru.
Hadirkan 3 Nara Sumber
Talkshow Eka Hospital Pekanbaru menghadirkan 3 narasumber yaitu dr. Nova Ridha, SpPD ( Dokter Spesialis Eka Hospital Pekanbaru), dr. Lucky Thiehunan, SpKJ dan Ibu Risna dari Yayasan Sebaya Lancang Kuning
Dalam sambutan Direktur Eka Hospital Pekanbaru yang di wakili Nella selaku Kadiv Layanan Pelanggan mengatakan terimakasih banyak atas kehadiran para peserta talkshow ini. Selain itu Nella juga berharap Peringatan Hari Aids Sedunia (HAS) dapat menjadi pelecut kembali tekad dan semangat semua kalangan untuk menanggulangi penularan HIV/AIDS, serta menjadikan wahana bagi kita semua untuk bertukar pikiran serta menambah pemahaman terhadap upaya dalam mendeteksi serta mengantisipasi sedini mungkin pencegahan dan penanggulangan HIV dan AIDS baik bagi diri sendiri, keluarga, lingkungan maupun masyarakat.
Diakhir sambutannya Nella sangat mengharapakan peran aktif dan peserta yang hadir ini ataupun masyarakat Riau umumnya untuk terus memberikan informasi yang berhubungan dengan HIV AIDS mudah-mudah dengan adanya talkshow ini dapat lebih gencar melakukan penanggulangan HIV di tempat-tempat yang rawan terjadinya transaksi beresiko yang dapat menyebabkan HIV.
Pemaparan narasumber pertama dr. Lucky Thiehunan, SpKJ mengatakan Acquired Immune Deficiency Syndrome(AIDS) merupakan kumpulan gejala penyakit yang disebabkan Humman Immunodeficiency Virus(HIV) yang akan merusak sistem kekebalan tubuh manusia. Periode jendela (Window period) HIV/AIDS sekitar 5 – 10 Tahun.
Penurunan angka kesakitan HIV/AIDS membutuhkan kerjasama dengan semua pihak (komprehensif), berupa pemberian layanan dan perawatan holistik serta dukungan yang luar biasa bagi Orang Dengan HIV Positif (ODHA) dan keluarganya.
Diahirnya pemaparannya dr. lucky memaparkan tentang bagaimana seseorang terinfeksi yaitu dengan lewat hubungan seksual, leawt jarum suntik(yang tidak steril) pemakaian bersama jarum suntik, transfusi darah, ibu ke janin anak yang dilahirkan dan ASI, dan lain-lainnya misalnya tato, tindik, akupuntur.
HIV tidak menular pada kondisi berjabat tangan, berpelukan, berciuman, makan bersama sepiring dan sesendok, dan berhubungan seks dengan kondom. Sehingga kita tidak perlu takut untuk kontak dengan Orang Dengan HIV Positif (ODHA).
Pemaparan narasumber kedua dr. Nova Ridha, SpPD, Mengatakan HIV di Indonesia dan di Asia ini tumbuh dengan pesat. Pengobatan yang biasa diberikan bagi Orang Dengan HIV Positif (ODHA) dimana harus minum secara teratur seumur hidup.
Obat untuk HIV ini sudah ada, tetapi belum ampuh menghilangkan sepenuhnya virus dari tubuh. Di akhir pemaparannya dr. Nova mengatakan pastikan diri kita mengetahui status HIV kita,tentunya dengan cara mentes HIV pada diri kita.
Pemaparan narasumber ke tiga, Risna dari Yayasan Sebaya lancang Kuning mengatakan mempunyai program intervensi berupa perawatan, dukungan dan pengobatan ODHA.
Dukungan psikososial, dukungan kepatuhan berobat dan pencegahan positif pada ODHA. Yayasan ini juga mempunyai kegiaatan berupa kunjungan fasyankes dan rumah, study club, pertemuan ODHA provinsi, pelatihan pendukung sebaya.
Selain itu Risna menceritakan pengalaman menangani dan mendampingi ODHA yang selalu mendapat stigma negatif dilingkungan khususnya di daerah pekanbaru ini, stigma bahwa ODHA itu kotor, orang yang penuh dosa, harusnya dikucilkan dan dibuang.
Oleh karena itu ODHA sangat membutuhkan dukungan dari pemerintah baik itu dinas kesehatan, dinas pariwisata, dinas ketenagakerjaan agar dapat menghilangkan stigma tersebut.
Diakhir pemaparannya disampaikan. apabila ada yang mau bertanya lebih lanjut atau mendapatkan informasi mengenai pelayanan bisa menghubungi Ibu Risna di 0812 6880 033, email: lancangkuning_sg@gmail.com.
Risna melihat Eka Hospital sudah sangat peduli dengan HIV/AIDS ini, apalagi sudah menjalankan program pencegahan dan penanggulangan kepada pasien dan karyawannya. Dia berharap Eka Hospital rutin melakukan sosialisasi bukan hanya di Hari AIDS saja akan tetap terus menurus mensosialisasikannya.
Diakhir sesi dr Nova Ridha, SpPD menyampaikan pesan bahwa Eka Hospital Pekanbaru berkomitmen dan ikut berperan dalam penanggulangan HIV/AIDS. Untuk itu Eka Hospital siap bekerjasama dengan instansi-instansi terkait seperti salah satunya dengan Yayasan Sebaya Lancang Kuning. (rilis)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :