Dihadiahi Cotton Bud, Walikota Pekanbaru Malah Suruh Mahasiswa Congkel Kuping
Selasa, 07 Mei 2019 - 14:49:05 WIB
PEKANBARU - Audiensi antara Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru dan perwakilan guru sertifikasi di ruang rapat lantai 3 kantor walikota Jalan Sudirman, Selasa (7/5/2019) juga dihadiri perwakilan mahasiswa Universitas Riau. Pada audiensi itu, Walikota terlihat sedikit emosi menghadapi perwakilan mahasiswa.
Pada pertemuan itu, Walikota Pekanbaru, Dr Firdaus MT tidak menampik, Pemko Pekanbaru menerima surat jawaban dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI terkait tuntutan guru sertifikasi. Jawaban disampaikan langsung oleh Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan.
Pada pertemuan itu, Firdaus membacakan intisari dari jawaban kementrian yang diterima pada April 2019 silam. Ia menyebut bahwa Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) RI Nomor 33 Tahun 2018 tentang Perubahan atas Permendikbud RI Nomor 10 tahun 2018 tentang petunjuk teknis penyaluran tunjangan profesi, tunjangan khusus dan tambahan penghasilan guru pegawai negeri sipil hanya mengatur dana APBN.
Sedangkan keuangan APBD diatur sendiri oleh pemerintah daerah. Ia menyampaikan dalam surat itu tertuang bahwa pemerintah daerah dapat memberi TPP kepada PNS di daerah. "Hal ini sesuai pertimbangan yang objektif dengan memperhatikan keuangan daerah. Serta memperoleh persetujuan DPRD," kata dia.
Ia menyebut, kesimpulan dalam pertemuan itu, Pemko Pekanbaru bisa memberikan TPP bagi guru dengan sertifikasi pendidikan. Tapi pemberian TPP bisa dilakukan sepanjang keuangan daerah memungkinkan.
"Kalau keuangan pemerintah kota mampu tentu kita serahkan. Nanti kita hitung lagi kemampuan keuangan daerah," kata dia.
Usai pertemuan, tiga perwakilan Mahasiswa mendekati Firdaus untuk menyerahkan hadiah. Ada dua hadiah yang diberikan. Hadiah pertama berbentuk karang bunga dengan isi Cotton Bud atau pembersih telinga.
Sedangkan hadiah kedua berbentuk piagam. Dalam piagam itu, ditulis 'Rekor Pekanbaru sebagai Walikota terbaik dalam bersandiwara untuk tidak melihat dan mendengarkan rakyatnya'.
Pada saat penyerahan hadiah itu, raut wajah Firdaus sedikit berubah. Ia terlihat emosi lantaran menilai perwakilan mahasiswa ini tidak mendengarkan penjelasannya saat audiensi berlangsung.
"Kan saya sudah jelaskan. Kalau tidak paham, congkel aja (kuping) pakai ini (cotton bud)," kata Firdaus meninggalkan ruang rapat.
Penulis: Delvi Adri
Editor: Yusni Fatimah
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :