PEKANBARU - Untuk mengatasi maraknya Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) seperti Gelandangan dan Pengemis (Gepeng) di Kota Pekanbaru, Dinas Sosial terus memaksimalkan razia dan melakukan penertiban di lapangan.

Razia PMKS ini melibatkan tim yustisi dan pihak kepolisian yang akan dimulai Senin malam (31/12/2018) sekitar pukul 21.30 WIB ke beberapa titik yang menjadi target dalam melakukan razia, diantaranya Simpang Tabek Gadang, Simpang Mal SKA, dan Simpang Pasar Pagi Arengka.

"Sejauh ini kita sudah melakukan upaya untuk meminimalisir maraknya gepeng di Pekanbaru. Antisipasi tetap kami lakukan seperti melakukan razia. Bahkan kami awasi setiap jam-jam sibuk dengan mengerahkan mobil monitoring tim reaksi cepat (TRC) untuk keliling. Kali ini kami lebih mengintensifkan kembali jelang tahun baru," kata Bustami, Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial, Dinas Sosial (Dinsos) Kota Pekanbaru.

Ia menyebutkan, Natal dan Tahun Baru serta hari-hari besar keagamaan memang banyak gepeng berkeliaran di Kota Pekanbaru. Namun, kebanyakan dari mereka bukan warga asli namun pendatang dan mereka telah dikoordinir. "Selain gepeng, kami juga berupaya menjaring yang mengkoordinir mereka. Namun hingga saat ini belum terjaring juga mereka," beber Bustami.

Ia berharap, ada partisipasi dari semua pihak agar gepeng ini tidak berkeliaran lagi di Kota Pekanbaru. Meski saat ini Kota Pekanbaru sebagai Kota Metropolitan dan masih banyak pendatang yang ingin meraup untung dengan beragam cara.

"Kita tetap lakukan penjaringan gepeng dengan melakukan razia. Nantinya gepeng yang terjaring ini kita tampung di shalter milik Dinsos. Namun yang kita tampung di shalter tersebut gepeng dari luar daerah dan setelah itu akan kita pulangkan. Jika warga asli Pekanbaru akan kita pulangkan mereka," tegas Bustami.

Pihaknya tak ingin membiarkan mereka menjadi beban di kota ini. Karena itu pihaknya telah menyiapkan tim untuk memantau titik-titik yang rawan keberadaan gepeng dan anak punk itu. "Begitu mengetahui keberadaan mereka, akan langsung ditertibkan," ujarnya.

Upaya lain yang juga dilakukan Dinsos Kota Pekanbaru diakui Bustami dengan melakukan edkuasi dan sosialisasi bagi masyarakat umum agar tidak memberi sedekah atau bantuan kepada para gepeng yang dijumpainya di pinggir jalan.

"Masih banyak lembaga atau yayasan yang bisa diberi bantauan dan memiliki kejelasan payung hukum. Sehingga hal ini dapat menjadi pelajaran bagi para gepeng untuk tidak terus menerus menjadi pengemis dan memanfaatkan momen hari besar keagmaan, " paparnya.

Penulis : Mimi Purwanti
Editor   : Fauzia

BERITA LAINNYA
Sopir Bus ALS Diburu Polisi Usai Terguling dan Tewaskan 1 Penumpang di Sumbar PDI-P Rohil Buka Penjaringan Cakada untuk Pilkada 2024 Disdik Pekanbaru Siapkan 4 Jalur PPDB 2024/2025 ASN Pemkab Inhu Perkuat Silaturahmi dengan Apel Bersama dan Halalbihalal Usai Lebaran Pasca Kebakaran, Bupati Zukri Minta Seluruh ASN DLH Pelalawan Tetap Semangat		Hambali Usulkan Ahmad Yuzar Jadi Pj Sekdakab Kampar Pasca Libur Idulfitri, Karutan Rengat Cek Teralis dan Dinding DLH Rohil Bersihkan Tumpukan Sampah di Bagan Batu Hari Pertama Pasca Libur Lebaran, Disdukcapil Pekanbaru Mulai Ramai Didatangi Masyarakat Disnakertrans Riau Turunkan Tim Pengawas Tindaklanjuti 33 Perusahaan yang Tak Bayar THR