PEKANBARU-Forum Indonesia Untuk Transparansi Anggaran (FITRA) Provinsi Riau prediksi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Riau cuma terealisasi 67 %. Dari total APBD Rp 10,36 Triliun menurut FITRA cuma akan terserap Rp 6,94 Triliun saja hingga akhir 2016.
"Sementara , potensi Sisa lebih Perhitungan Anggaran (Silpa) capai Rp3,41 triliun. Hal itu, tentu berdampak buruk dan menyandera terhadap kepentingan masyarakat Riau," sebut Usman selaku koordinator FITRA Provinsi Riau dalam rilisnya kepada media, Rabu (5/10/2016).
Sementara itu, APBD 2016 sebelumnya direncanakan sebesar 10,9 Triliun turun menjadi Rp10,3Triliun. Berdasarkan potensi realisasi yang hanya mampu terserap sebesar 67% maka diprediksi terdapat Silpa Rp. 3,41 triliun ditahun 2016, dapat dipastikan Silpa tahun tidak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya.
"Bahkan bisa lebih buruk dari tahun 2015 terdapat Silpa sebesar Rp3,1 Triliun dan tahun 2014 dengan Silpa sebesar Rp3,9 Triliun setelah audit. Artinya selama tiga tahun (2014, 2015, 2016) uang Daerah mengendap sebesar Rp10,5 triliun yang seharusnya dapat di nikmati masyarakat Riau secara luas," sebutnya.
Prediksi tersebut menurut FITRA dihitung berdasarkan realisasi kegiatan yang sedang dilakukan Pemerintah Provinsi Riau melalui Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) sesuai kegiatan yang telah dilelang. Khususnya belanja modal dan barang jasa pada komponen belanja langsung.
Melalui LPSE Provinsi Riau kegiatan yang telah dilelang sampai periode 30 September 2016, sebesar Rp. 1,55 Triliun atau 31,2% dari total belanja langsung sebesar Rp 4,96 Triliun yang dianggarkan setelah perubahan APBD 2016 .
"Terjadi penurunan pada belanja langsung yang sebelumnya sebesar Rp5,58 Triliun turun sebesar Rp615,4 Miliar," sebutnya.
Penulis : Yohana Fitri
Editor : Unik Susanti
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :