Pesawat Geothermal Pendeteksi Dini Titik Api Milik Sinarmas Mulai Beroperasi di Riau
PEKANBARU - Sinarmas Forestry (SMF) Wilayah Riau, mulai mengoperasikan Pesawat tekhnologi Geothermal jenis Cessna 206H Stationair. Keberadaan pesawat yang diperkuat tekhnologi canggih ini untuk membantu tim satgas mencegah terjadinya kebakaran lahan.
Pesawat Geoteharmal yang pertama kali digunakan di Indonesia ini sudah berada di Bandara SSK II Pekanbaru. Pantauan dilapangan, pesawat yang diawaki seorang pilot, didampingi seorang operator ini dan seorang dari Tim pemetaan setelah mendapatkan izin SC (Safety Clearance) dan FC (Flight Clearance) dari otoritas pengatur penerbangan Lanud Roesmin Nurjadin dan AirNav Pku. Pesawat ini takeoff dari Bandara SSK II Pekanbaru menuju kearah Utara Riau dan akan mengelilingi Riau sesuai dengan kondisi.
Keberadaan pesawat geothermal milik Sinarmas Grup ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak, termasuk Pangdam I Bukit Barisan Mayjend TNI Lodewyjk Pusung.
Bahkan Jendral bintang dua itu memuji langkah nyata Sinarmas mendukung upaya pemberantasan kebakaran lahan dan hutan di Riau.
"Sangat sangat berterima kasih kepada Sinarmas yang telah menyediakan Pesawat Geothermal yang bisa mendeteksi dini Titik api sebelum api tersebut membesar, saya berharap ini akan memperkuat tim satgas di Riau, dan ini akan saya laporkan ke pusat bahwa kekuatan tim satgas karhutla Riau mendapatkan dukungan pesawat geothermal dari Sinarmas," ujar Lodewijk dihadapan Dansatgas Brigjend TNI Nurendi M.Si (Han) dan Kalaksa BPBD Riau, Edwar Sanger baru-baru ini.
Sementara itu menurut Humas dan Juru bicara PT AA-SMF region Riau, Ir.Nurul Huda, MH.,M.I.Kom dilapangan udara SSK II kepada Media menjelaskan, pesawat ini akan terbang harian memonitor areal konsesi perusahaan dan sekitarnya yang berpedoman pada fire danger rating system (FDRS).
"Apabila FDRS menunjukan warna kuning atau merah maka frekuensi patroli di daerah tersebut akan di tingkatkan menjadi 2-3 kali lipat. Dalam pengoperasiannya, tidak menutup kemungkinan, system ini akan mendeteksi titik api yang berasal dari luar konsesi kami. Hal ini akan kami informasikan ke pemerintah daerah dan BPBD terkait juga Satgas dan Substagas di Provinsi maupun Kabupaten / Kota, jadi ada sinergisitas dan kolaborasi antara perusahaan yang berkomitmen kuat melakukan pencegahan karlahut di Provinsi Riau,"paparnya
Sementara pihak pengembang teknologi geothermal ini, Dr. Paul M. Dare selaku CEO Aeroscientific yang berbasis di Australia, mengungkapkan bahwa APP-Sinar Mas merupakan perusahaan swasta pertama di dunia yang memanfaatkan teknologi geothermal dalam deteksi dini titik api.
"Sistem ini terbilang baru di kembangkan, serta menggunakan teknogi terkini. Kami percaya sistem ini adalah yang terbaik saat ini,"ungkap Paul.
"Teknologi geothermal camera ini akan siap beroperasi penuh pada akhir Maret tahun ini, setelah izin terbang diperoleh,"
papar Sujica yang lulusan Queensland University of Technology Australia ini.
Ya, dalam dua bulan terakhir kebaran lahan kembali terjadi di Riau. Berbagai langkah antisipasi dan penanggulangan sudah dilakukan oleh Satgas Siaga Darurat Karlahut Riau dan jajarannya.*
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :