PEKANBARU - Pemprov Riau telah melancarkan upaya percepatan pelaksanaan program Kabupaten Kota Sehat (KKS) yang bertujuan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui lingkungan yang bersih, sehat, nyaman dan aman.
Program ini berfokus pada pencegahan penularan penyakit dan gangguan kesehatan yang berbasis pada aspek lingkungan, baik fisik, kimia, biologis, maupun sosiologis.
"KKS penting untuk pencegahan penyakit dan gangguan kesehatan yang berkaitan dengan lingkungan. Ini mencakup aspek fisik, kimia, biologis dan sosiologis," kata Plt Asisten III Setdaprov Riau, Aryadi dilansir mcr, Kamis (26/10/2023).
"Pemprov mendukung seluruh kabupaten dan kota dalam menciptakan lingkungan yang bersih, nyaman, aman dan sehat," sambungnya.
Aryadi menegaskan, kegiatan ini merupakan bentuk asistensi kepada pemerintah daerah, termasuk kabupaten dan kota, yang bertujuan memberikan panduan teknis dan pendampingan kepada tim KKS di masing-masing daerah.
Tim KKS akan mendapatkan bimbingan teknis dan pendampingan terkait perencanaan, pemantauan, dan evaluasi pelaksanaan program KKS di seluruh Provinsi Riau.
Sementara itu, Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes, Maxi Rein Rondonuwu menyoroti target nasional tahun 2024 untuk mencapai 100 persen pelaksanaan KKS di seluruh kabupaten dan kota di Indonesia.
"Strategi yang diterapkan saat ini adalah memberikan bimbingan dan pembinaan kepada kabupaten dan kota yang belum melaksanakan program KKS," ucap Maxi Rein Rondonuwu.
"Harapannya, setelah bimbingan ini, kabupaten dan kota yang belum melaksanakan segera mempersiapkan diri untuk mengikuti," sebutnya.
Menurut Dirjen Bina Pembangunan Daerah Kemendagri, Restuardy Daud, prioritas utama program KKS saat ini adalah Stop Buang Air Besar Sembarangan (SBABS) atau Open Defecation Free (ODF).
"Dengan mengakhiri SBABS, diharapkan penyebaran penyakit berbasis lingkungan dapat diminimalkan," ujarnya.
Kabupaten dan kota yang telah melaksanakan program KKS telah membuktikan peningkatan Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat (IPKM), Indeks Keluarga Sehat (IKS), dan Inspeksi Kesehatan Lingkungan (IKL) dibandingkan dengan daerah yang belum mengimplementasikan program ini.
Restuardy Daud menekankan, kepala daerah yang berkomitmen dan peduli terhadap kondisi lingkungan dan kesehatan masyarakat memainkan peran penting dalam kesuksesan program KKS.
"Program ini merupakan langkah penting dalam meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat melalui perbaikan lingkungan yang bersih dan sehat," pungkasnya.(*)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
BERITA LAINNYA |
|
|
Beli Unit Mitsubishi XForce di Auto Show Mall Ska, Dapatkan Diskon Hingga Rp50 Juta Lawan Berat Timnas Indonesia U23, Uzbekistan Lolos Semifinal Tanpa Kekalahan dan Kebobolan Ambil Formulir di PDIP, Annas Maamun Rebutan Kursi Gubernur Riau di Pilkada 2024 5 Hotspot Tersebar di Sumatera Pagi ini, 1 Titik Panas di Kampar NasDem-PKB Membelot Dukung Prabowo, Oposisi 'Kurus' Tersisa PDIP dan PKS
|
|
Hampir 3 Bulan, Penonton Film Agak Laen Tembus 9,1 Juta Penetapan NIP Pegawai PPPK Pemprov Riau Sudah 90 Persen Lebih Meroket Lagi, Harga Emas Antam 1 Gram di Pekanbaru Tembus Rp1,326 Juta SKK Migas Sumbagut Audiensi dengan Pj Gubri SF Hariyanto, Begini Pembahasannya PKS Soon Following Nasdem-PKB Joins Prabowo-Gibran Coalition
|
Komentar Anda :