JAKARTA - Pameran akbar otomotif bertaraf internasional, Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2016 di Indonesia Convention and Exhibition (ICE), BSD City, Tangerang, secara resmi dibuka Wapres Jusuf Kalla, Kamis (11/8/2016). Pameran ini akan berlangsung dari 11-21 Agustus 2016.
Sebelum prosesi pembukaan, Wapres Jusuf Kalla melakukan peninjauan ke stan pameran, salah satunya stan Toyota dengan didampingi President Director PT Toyota-Astra Motor, Hiroyuki Fukui. Pada pameran ini, sebanyak 30 unit display yang dihadirkan di booth Toyota seluas 3.089 m2. Mulai dari segmen new entry sampai premium, termasuk tiga kendaraan special exhibit-Toyota Mirai, mobil konsep FCV Plus dan crossover C-HR yang dikembangkan dengan platform Toyota New Global Architecture(TNGA). Serta pendatang baru di segmen MPV Toyota All New Calya yang mengusung tagline "A Wonderful Surprise".
Menurut President Director PT Toyota-Astra Motor, Hiroyuki Fukui, mobil-mobil yang ditampilkan Toyota tersebut mewakili semangat Let's Go Beyond yang terbukti mendapat respon positif masyarakat seperti terlihat dari kinerja penjualan yang positif. Sejak awal di Indonesia 45 tahun lalu, Toyota berupaya terus meningkatkan kontribusi untuk memenuhi kebutuhan pembangunan industri otomotif.
"Kini dalam semangat Let's Go Beyond, Toyota tidak semata-semata memberikan produk terbaik, tapi juga sekaligus menawarkan produk untuk memenuhi berbaga dinamika kebutuhan seiring dengan perkembangan berbagai teknologi, desain termasuk lifestyle," katanya.
Dikatakannya, Toyota Indonesia, telah tumbuh dan berkontribusi bagi berbagai kemajuan melalui sektor otomotif antara lain dengan mengembangkan mobil yang diproduksi di Indonesia. Tidak hanya menyerap local content yang tinggi hingga 94%, mobil Toyota juga mampu memenuhi 35,4% pemenuhan kebutuhan pasar. Begitu juga dengan produk lainnya yang juga diproduksi di Indonesia seperti Fortuner, Avanza, dan Veloz yang menjadi produk terpopuler.
Wakil presiden Jusuf Kalla dalam sambutannya mengatakan, perkembangan industri otomotif di Indonesia dikatakan memiliki dua masalah. Diantaranya, subsidi BBM dan kemacetan yang harus segera dapat diselesaikan.
Menurut JK, adalah tugas pemerintah untuk segera membangun infrastruktur meski tidak menjadi solusi total bagi masalah kemacetan.
"Pemerintah harus mengurangi kendaran yang ada di jalan karena itu membutuhkan transportasi publik yang memadai," katanya.
Tapi yang paling penting lanjut JK, bagaimana pemerataan yang baik untuk masyarakat. Kepada pengusahanya, kepada industrinya dan bagimana membawa kemajuan baik teknologi, logistik, dan perdagangan dan pendapatan pemerintah dari segi pajak.
Penulis : Herlina
Editor : Unik Susanti
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :