PEKANBARU - Mantan Ketua II Persatuan Olahraga Biliar Seluruh Indonesia (POBSI) Riau, Zulkarnaen Lubis menyayangkan Musyawarah Kota (Muskot) biliar dilakukan secara diam-diam dan dinilai melanggar Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) POBSI.

"Syarat melakukan Muskot harus mengundang seluruh rumah biliar yang ada di Pekanbaru sebagai pemilik suara sah," kata Zulkarnaen yang juga Sekretaris Umum KONI Pekanbaru, Kamis (28/2/2019).

Dilanjutkannya, setiap hendak melaksanakan Muskot, Pengurus Provinsi (Pengprov) dan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) harus diberi tahu sekurang-kurang 30 hari sebelum hari pelaksanaan serta dilakukan penjaringan secara terbuka.

Kemudian katanya, ada aturan main yang disalahi dalam AD/ART KONI 2017, setiap anggota berkewajiban untuk melaporkan kegiatan kepada KONI secara teratur.

"Itu ada dalam AD/ART KONI Pekanbaru, bagian kedua tentang Hak dan Kewajiban Anggota, Pasal 10 angka 2 huruf e," sebutnya.

Selain itu katanya, POBSI Riau secara legalitas belum mendapatkan Surat Keputusan (SK) dari Pengurus Besar (PB). Jadi, belum layak melakukan muskot.

Ketua KONI Kota Pekanbaru Anis Murzil mengaku tidak tahu bahwa POBSI Kota Pekanbaru melaksanakan muskot.

"Saya tidak ada terima undangan, dan tidak tahu kapan muskot itu dilakukan," kata Anis.

Senada dengan Zulkarnaen, ia juga menyampaikan dalam AD/ART 2017 setiap cabang olahraga berkewajiban untuk melaporkan kegiatan kepada KONI secara teratur.

"Jadi setiap kegiatan maupun muskot cabang olahraga (Cabor) harus dihadiri KONI. Karena setiap tanda tangan SK yang dikeluarkan Pengprov harus ada rekom dari KONI," sebutnya.

Sebelumnya, POBSI telah melakukan Musyawarah Kota di Hotel New Hollywood, Sabtu (23/2/2019) lalu. Agustiar terpilih secara aklamasi pimpin POBSI Kota Pekanbaru.

Sementara, Ketua terpilih POBSI Riau, Basrial saat hubungi awak koran ini menyebut, muskot sangat luar biasa dihadiri sejumlah rumah biliar besar, yang ada di Pekanbaru sebagai pemilik suara.

"Muskot POBSI Kota belum lama ini sangat luar biasa dan tidak ada AD/ART yang dilanggar," kata Basrial dari seberang ponsel.

Penulis : Novi Kawandi
Editor : Yusni Fatimah