SELATPANJANG - Sebanyak 13 desa di wilayah terdepan Kabupaten Kepulauan Meranti akan merasakan program Badan Amil Zakat (Baznas) pusat yakni Zakat Community Development (ZCD).
Adapun 13 desa tersebut, 11 desanya berada di Kecamatan Pulau Merbau, 1 desa di Rangsang Pesisir yakni Desa Beting, 1 desa lainnya berada di Kecamatan Tebing Tinggi Timur yakni Desa Tanjung Sari.
Sekretariat Umum Baznas Kepulauan Meranti, M Khozin MA mengungkapkan, hal itu seiring terjalinnya kerja sama antara Baznas pusat dengan TNI.
"Kecamatan yang akan menjadi fokus program zakat produktif itu adalah Pulau Merbau. Kecamatan ini dinilai sebagai wilayah pulau terluar Indonesia, yang kondisi masyarakatnya perlu perhatian pembinaan ekonomi produktif," kata Khozin.
Ia juga menjelaskan, sejauh ini Baznas Meranti bersama Baznas Provinsi Riau sudah melakukan survei di 13 desa tersebut, saat ini pun telah dilakukannya verifikasi faktual.
Survei tersebut kata Khozin untuk menentukan siapa saja mustahik yang berhak menerima Zakat tersebut.
Nilai Zakat yang akan disalurkan tersebut mencapai Rp11 miliar setiap tahunnya yang akan direalisasikan pada tahun 2018 mendatang. Adapun program dari ZCD tersebut meliputi sektor pertanian, peternakan, perikanan dan usaha produktif lainnya.
"Tujuan Baznas adalah untuk mengurangi angka kemiskinan. Dengan program tersebut, minimal mereka tidak lagi menjadi mustahik (penerima zakat, red). Nantinya akan direalisasikan Rp800 juta setiap desa, dimana akan disalurkan melalui program sesuai permintaan warga yang akan dikoordinir langsung oleh Baznas," ujar Khozin.
Selain dari TNI, Khozin mengungkapkan, saat ini Baznas mengincar dana dari organisasi international bentukan PBB, United Nations Development Programme (UNDP).
"Dana yang akan dikucurkan oleh pihak UNDP ke Baznas berbentuk infak. Nantinya dana itu akan menggerakan usaha-usaha produktif di 12 desa itu," ujarnya.
Pertemuan membahas program Zakat Produktif antara Baznas Pusat, Baznas Riau dan Bupati Kepulauan Meranti, Drs H Irwan MSi dilakukan di Kantor Baznas Kepulauan Meranti, Jumat (20/10/2017), sebelumnya juga telah dilakukan pertemuan di Jakarta.
Dalam pertemuan tersebut, dihadiri langsung Bupati Kepulauan Meranti, Drs H Irwan MSi, Sekretariat Umum Baznas Kepulauan Meranti, M Khozin MA, Ketua Baznas Propinsi Riau, perwakilan Baznas Pusat dan kepala desa penerima program ZCD.
Bupati Kepulauan Meranti, Drs H Irwan mengatakan kepada kepala desa untuk bersikap proaktif dengan memberikan data yang akurat kepada petugas Baznas yang akan melakukan validasi data.
"Kepada desa yang menerima zakat hendaknya bersikap proaktif dan berikan data yang akurat, karena ini menjadi perhatian bagi kita semua dalam rangka menurunkan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan dengan memberdayakan mereka melalui program Baznas," kata Irwan.
Ditambahkan bupati, agar semua stake holder mendukung program ini tanpa terkecuali.
"Diharapkan kepada setiap stakeholder untuk mendukung, agar program ini berhasil dan tidak sia sia," ungkap Irwan
Sementara itu Konsultan Zakat Badan Amil Zakat Provinsi Riau, Supianto, SSos, mengatakan Baznas Pusat menyalurkan Zakat ke Kabupaten Kepulauan Meranti, karena Meranti memiliki angka kemiskinan tertinggi di Riau.
Adapun sasaran penerima Zakat produktif tersebut, jelasnya, yakni masyarakat ekonomi lemah yang masuk dalam golongan penerima zakat serta memiliki usaha ekonomi produktif bagi kebutuhan hidup keluarga.
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda)