SELATPANJANG - Pasca ambruknya pelabuhan dermaga di Desa Tanjung Gadai Kecamatan Tebingtinggi Timur beberapa waktu lalu, Bupati Kepulauan Meranti Drs H Irwan langsung melakukan peninjauan lokasi guna mencari tahu penyebab dan memberikan sejumlah bantuan kepada korban, Senin (3/7/2017).
Dalam peninjauan tersebut, bupati didampingi Ketua DPRD H Fauzi Hasan, Camat Tebing Tinggi Timur Drs Tunjiarto, Kepala Desa Tanjung Gadai Rasyid, Kepala Bappeda, Mamun Murod, Kepala Dinas PU, Haryadi, Kepala Dinas Perhubungan Hendra Putra, Kepala BPBD Edi Afrizal, Kepala BPMD Ikhwani, Kepala Dinas Sosial Asroruddin, Kadis Kesehatan dr. Irwan, dan Kabag Humas Nasruni.
Terhadap musibah yang terjadi, Bupati menjelaskan komitmen Pemerintah daerah (Pemda) dalam mengantisipasi terjadinya kecelakaan, namun apa yang terjadi merupakan kejadian yang tidak terduga.
"Berdasarkan laporan, sebelumnya Dermaga Tanjung Gadai tidak termasuk yang rawan kecelakaan karena kapasitas penumpang yang memanfaatkannya relatif sedikit cuma pada saat kejadian terjadi lonjakan penumpang," kata Bupati.
Kepala Desa Tanjung Gadai, Rasyid telah mewanti-wanti warganya untuk tidak menggunakan pelabuhan tersebut karena dinilai sudah tidak layak, dan Pemda sendiri telah membangun dermaga yang cukup representatif yang berada tepat bersebelahan dengan pelabuhan kayu yang dibangun oleh warga.
Namun karena masyarakat sudah terbiasa menggunakan pelabuhan yang dibangun sejak tahun 1989 itu, masyarakat enggan untuk memanfaatkan pelabuhan Pemda padahal lebih representatif yang dibangun dengan kontruksi beton karena tidak adanya fasilitas tempat tunggu.
"Apa yang terjadi adalah murni musibah, sebelumnya kami telah menghimbau kepada masyarakat bahwa pelabuhan itu sudah tak layak dipakai dan telah menyiapkan dermaga yang lebih baik," aku Kades Tanjung Gadai, Rasyid.
Meski begitu malang tak dapat ditolak, dan atas kejadian itu pihak Desa dikatakannya telah mengambil langkah-langkah yang diperlukan.
Untuk mengantisipasi kejadian tak terulang lagi, Bupati meminta kepada aparatur Desa dan Kecamatan untuk segera menperbaiki dan jika dinilai sudah tidak memungkinkan segera ditutup dan sepenuhnya memfungsikan dermaga baru beton yang berada di sebelahnya.
Lebih jauh dikatakan Bupati, Pemda Kepulauan Meranti jauh hari sudah merencanakan pembangunan dermaga yang representatif di Desa Tanjung Gadai, dimana proses lelang telah dilakukan sejak 2016 lalu, namun karena minimnya APBD dan muncul keraguan dari kontraktor pemenang tender untuk membangun akhirnya proyek tidak jadi dikerjakan. Tapi ditahun 2017 ini proyek tersebut kembali dilanjutkan dan diprediksi akhir tahun 2017 dermaga ini siap untuk difungsikan.
Bupati juga meminta Pemerintah Provinsi turut memperhatikan daerah-daerah terisolir di Meranti, yang didukung melalui dana APBD Riau, karena menurut Bupati, Meranti yang terdiri dari 5 Pulau tidak cukup dibangun dengan dana APBD Meranti dan sangat butuh dukungan Provinsi dan Pusat.
"Membangun dengan menggunakan APBD sangat sulit apalagi satu Pulau di Meranti sama besar dengan Singapura, untuk itu Meranti sangat butuh bantuan Pusat dan Provinsi," ucap Bupati.
Pada kesempatan itu, Bupati juga menyampaikan simpati yang sedalam-dalamnya kepada korban dermaga runtuh, sekaligus memberikan santunan uang kepada korban untuk biaya pengobatan, selain bantuan uang korban juga mendapat sejumlah bantuan logistik dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD Meranti).
Seperti yang diberitakan sebelumnya, dermaga pelabuhan Tanjung Gadai ambruk ketika beberapa masyarakat ingin menggunakan jembatan tersebut untuk berpergian, dalam musibah tersebut, 30 warga terjun ke laut, 2 diantaranya mengalami luka.
Penulis: Ali Imroen
Editor: Yusni Fatimah
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :