Bokor World Music 2016 akan Kembali Mendunia
Selasa, 27 September 2016 - 10:58:36 WIB
SELATPANJANG - Desa Bokor Kecamatan Rangsangbarat, Kepulauan Meranti kembali akan menggelar iven musik berskala internasional. Iven yang digelar Bulan November 2016 itu akan diisi oleh beberapa grup musik dalam dan luar negeri.
Ketua Sanggar Bathin Galang Sopandi Rozalia SSos, mengatakan saat ini sudah ada sekitar 30 grup musik baik dari dalam (Indonesia) maupun luar negeri yang mereka hubungi. Keseluruhan grup musik itu menyatakan kesiapannya untuk berpartisipasi dalam perhelatan berskala internasional kedua itu.
"Kita sudah berkomunikasi dengan beberapa grup musik dari dalam dan luar negeri," kata Sopandi, Selasa (27/9/2016).
Dalam perhelatan musik berskala internasional yang akan digelar tanggal 14 hingga 16 November 2016 itu, grup musik dari Indonesia berasal dari Aceh hingga Papua. Sementara dari luar negeri yang menyatakan kesiapannya ada dari Malaysia, Inggris, Prancis, Maroko, Rumania, dan Afrika Selatan.
"Kita sudah melayangkan surat undangan ke mereka. Tinggal diseleksi oleh tim kurator nantinya," ujar Sopandi lagi.
Dijelaskan Sopandi juga, Bokor World Music ini merupakan iven musik di Riau kedua kalinya digelar. Kemarin mereka telah sukses melaksanakannya pada tahun 2015.
Pelaksanaan Bokor World Music 2016 ini juga bakal didukung oleh Pemerintah Provinsi Riau lewat Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf). Dukungan anggaran tersebut dimasukkan dalam mata anggaran APBD Perubahan Provinsi Riau dan menunggu persetujuan DPRD.
"Alhamdulilah Disparekraf telah menyatakan siap mensponsori Bokor World Music. Mudah-mudahan usulan dalam APBD perubahan itu disetujui dewan provinsi," kata Sopandi.
Menurutnya komunikasi bersama pihak provinsi memang sudah dilakukan sejak lama, dengan harapan ada dukungan finansial mengingat kondisi keuangan Kepulauan Meranti yang sangat minim.
"Kalau berharap dukungan anggaran dari Pemkab Meranti sangat susah untuk saat ini," ungkap Sopandi.
Untuk tahun 2016, Iven musik berskala internasional ini sengaja dibuat berbeda dari tahun sebelumnya. Tahun ini panitia lebih mengedepankan kearifan lokal Desa Wisata Budaya Bokor. Seperti, "bele kampung" hingga permainan rakyat yang pernah memegang rekor MURI yaitu "lari di atas tual sagu".
"Ini sengaja kami buat agar kenangan para seniman selama di Bokor menjadi kado perbincangan saat mereka pulang ke tempat asal. Mudah-mudahan iven ini menjadi daya tarik agar banyak masyarakat berkunjung ke desa wisata budaya di Meranti," harap Sopandi.
Penulis : Ali Imroen
Editor : Yusni Fatimah
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :