SELATPANJANG - Perluasan lapangan pekerjaan di Kepulauan Meranti harus bisa diwujudkan. Salah satunya melalui penciptaan ide yang kondusif.
Sejalan dengan itu, Bupati Kepulauan Meranti mendorong tumbuhnya wirausaha muda, yang ke depannya bisa merintis bisnis sagu hingga ke manca negara. Dengan begitu, selain membuka peluang kerja, secara otomatis bisa juga mengenalkan segala potensi sumber daya alam yang ada di kabupaten termuda di Riau ini.
Menurut Bupati, kehadiran generasi muda ini pun sering disebut-sebut akan membawa perubahan besar lewat inovasi-inovasi yang diciptakannya, terutama di ranah bisnis.
"Anak muda ini mempunyai semangat, untuk itu kita akan dorong pengusaha muda di Meranti ini untuk menjadi pebisnis sagu," kata Irwan.
Apa yang disampaikan Irwan bukan tanpa alasan, menurutnya Kepulauan Meranti merupakan daerah penghasil sagu terbanyak di Indonesia dan sebagai salah satu penghasil terbaik di dunia.
"Meranti ini lumbung sagu, sumber pangan masa depan, untuk itu tinggal kita saja bagaimana memasarkannya. Hasil keuntungan dari sagu ini luar biasa. Saya jadi Bupati ini hasil dari kebun sagu," ungkap Irwan.
Menurut Irwan, saat ini Pemkab Kepulauan Meranti terus memperkenalkan dan mempopulerkan pangan sagu ke tingkat Nasional.
Menurutnya, mindset masyarakat perlu diubah mengenai pangan sagu. perlu terus disosialisasikan bahwa sagu bukan makanan kelas dua, bukan makanan orang miskin namun sagu justru makanan yang lebih menyehatkan karena memiliki kandungan energi tinggi dan rendah kadar gula.
"Energi yang dihasilkan sagu jauh lebih tinggi dari beras dan gandum. Orang yang mengkonsumsi sagu seperti masyarakat di Papua, energinya jauh lebih kuat dari yang mengkonsumsi nasi," kata Irwan.
Menanggapi hal tersebut, Anggota Komisi II DPRD Kepulauan Meranti menyambut baik apa yang disampaikan Bupati. Menurutnya dinas terkait harus menyikapi dan melihat hal ini dengan jeli dan bisa mengaplikasikannya lewat program dinas.
"Ini menjadi acuan bagi dinas terkait untuk menyusun rencana kerja. Dinas harus jeli melihat ini, bagaimana dinas bisa mengaplikasikannya dengan baik, bukan dengan program copy paste. Apalagi permintaan sagu Meranti banyak, jadi bagaimana kita harus bisa menangkap peluang ini dan pengusaha sagu di sini tidak terikat oleh sistem ijon yang selama ini terjadi," kata Dedi.
Penulis : Ali Imron
Editor : Fauzia
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :