SELATPANJANG - Festival Cian Cui atau lebih dikenal dengan Festival Perang Air di Kota Selatpanjang, Kabupaten Kepulauan Meranti berhasil meraih Anugerah Pesona Indonesia tahun 2018.

Malam penganugerahan akan dilaksanakan pada Kamis (22/11/2018) malam di Puri Agung Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta. Rencananya penghargaan langsung diterima oleh Bupati Kepulauan Meranti didampingi Pj Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Kepulauan Meranti, Rizki Hidayat.

Festival Perang Air itu mendapatkan peringkat pertama terpopuler mengungguli dari festival pariwisata terpopuler di Indonesia lainnya seperti Kabupaten Wonosobo dengan Dieng Culture Festival, Dragon Festival dari Yogyakarta, Festival 1001 Kuda Sandelwood dari Sumba, NTT, Festival Barongsai dari Tanjungbalai Karimun Kepri, Festival Bau Nyalai dari Lombok, NTB, Karnaval Karawo dari Gorontalo, Festival Legu Gam dari Ternate, Festival Way Kambas dari Lampung Timur dan Jakarnaval dari DKI.

Terpilihnya festival yang digelar setiap 16 sampai 21 Februari ini masuk dalam kategori Festival Pariwisata Terpopuler di Indonesia setelah melalui  pemungutan suara (voting) yang berlangsung sejak 1 Juni lalu dan akan ditutup pada tanggal 31 Oktober 2018.

Dalam pelaksanaan pemungutan suara kemarin dilakukan melalui SMS premium berbayar dengan keyword ketik API (sepasi) 12 F dan mengirim ke 99386.

Festival Perang Air sendiri berhasil meraih vote terbanyak bersama tiga nominasi lainnya di Propinsi Riau yakni Air mata pengantin (minuman tradisional terpopuler), Tanjak (Cindera mata terpopuler), dan Gema Muharram (wisata halal terpopuler).

Pj Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Kepulauan Meranti, Rizki Hidayat menyampaikan apresiasi atas dukungan dan partisipasi masyarakat serta segenap pihak terkait yang telah bekerjasama menghantarkan Festival Perang Air sebagai peringkat pertama Festival pariwisata terpopuler di Indonesia.

"Strategi pemenangan kita untuk meraih nominasi terbaik kemaren adalah roadshow ke sejumlah tempat, mempromosikan melalui himbauan dan surat edaran. Untuk menjadikan Festival  Perang Air menang dalam nominasi API tidak mudah, kita harus bersaing dengan daerah yang saya rasa sangat luar biasa," kata Rizki, Kamis (22/11/2018).

Rizki menambahkan penganugerahan API ini merupakan rangkaian kegiatan dalam upaya membangkitkan apresiasi masyarakat terhadap Pariwisata.

Anugrah ini, ditambahkan Rizki Hidayat, sangat bermakna dan bermanfaat bagi Kabupaten Kepulauan Meranti. Sebab, hal ini semakin menggairahkan industri pariwisata di  Meranti yang memang terus digaungkan pemerintah daerah.

"Jika pariwisata kita maju, maka efeknya langsung bisa dirasakan masyarakat. Pelancong yang datang ke Meranti kan juga perlu belanja dan transportasi," katanya lagi.

Sementara itu anggota DPRD, Darwin Susandi mengatakan iven perang air merupakan salah satu iven tahunan yang memiliki magnet bagi masyarakat lokal, nasional hingga internasional.

Menurutnya, perang air yang dilaksanakan selama enam hari berturut-turut oleh warga untuk bermain air sambil berkeliling kota menggunakan becak motor ini merupakan iven wisata yang menarik.

"Iven perang air menjadi salah satu iven wisata kita yang ada di Selatpanjang. Untuk itu kita perlu mengapresiasi atas anugerah ini," kata Darwin.

Dia juga memperkirakan perputaran uang di Kota Sagu dari iven yang dilakanakan ini bisa mencapai puluhan juta.

"Ini sudah menyumbang devisa buat negara," katanya lagi.

Dia berharap, iven perang air yang digelar pada hari raya Imlek dapat memberikan output positif bagi perkembangan pariwisata di Kepulauan Meranti. Sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi kerakyatan dengan tingginya angka perputaran uang di masyarakat.

Penulis : Ali Imroen
Editor: Yusni Fatimah