SELATPANJANG - Jembatan pelantar yang berada di dekat Sungai Juling, Kota Selatpanjang, Kabupaten Kepulauan Meranti, sudah lama digunakan para pedagang untuk berjualan. Mulai dari pedagang sayur, ikan dan pedagang lainnya.
Namun pada Senin (3/9/2018) lalu, pelantar yang dibangun zaman Bengkalis ini tiba tiba ambruk, salah satu pedagang sayur yang berada di situ jatuh ke dalam lobang dengan ketinggian lebih kurang 2,5 meter. Beruntung pedagang yang diketahui bernama Herman dalam kondisi baik-baik saja.
Diceritakannya, kejadian amblasnya pelantar itu terjadi secara tiba-tiba. Bahkan sejumlah pedagang yang berada di dekat lokasi kejadian juga terkejut dengan peristiwa itu.
"Untung saat kejadian amblas, tidak ada pembeli. Sehingga tidak ikut menjadi korban," tambahnya.
Dari pantauan di lokasi yang amblas tersebut, terlihat lantai pelantar tipis dan besi cor yang ada sudah berkarat. Ukuran lantai yang amblas lebih kurang 2,5 meter x 2 meter.
Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Kepulauan Meranti, Darwin Susandi yang meninjau pelantar tersebut, Selasa (4/9/2018) siang mengatakan kondisi jalan pelantar tersebut tidak layak lagi untuk digunakan berjualan. Selain tipis dan retak-retak, besi coran beton pro antar itu juga tampak sudah keropos lantaran sudah berkarat.
Politisi PAN ini juga mendesak Pemkab Kepulauan Meranti segera merelokasi sejumlah pedagang yang berjualan di badan jalan pelantar itu.
Sebab, jalan pelantar tersebut dinilai tidak layak lagi dan bahkan sudah menimbulkan korban.
"Kami komisi II meminta ditinjau kembali secara teknis dari Dinas PU apakah pinggiran bibir pantai tersebut layak tidak untuk dijadikan pasar kaget. Kami juga meminta Disperindag untuk merelokasikan pedagang, supaya tidak membahayakan pedagang dan pembeli yang lain," kata Darwin.
Sementara itu, anggota Komisi II DPRD Kabupaten Kepulauan Meranti, Dedi Putra mengatakan, pihak Dinas Pekerjaan Umum Penata Ruang dan Kawasan Permukiman segera melakukan kajian sebelum merelokasi para pedagang.
Jika hasil kajian teknis tidak layak, ia minta jalan pelantar tersebut segera diperbaiki.
"Jika tidak ada anggaran ya jalan pelantar tersebut ditutup dulu. Jangan sampai menimbulkan korban lagi," ujarnya.
Penulis: Ali Imroen
Editor: Yusni Fatimah
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :