Di Sinilah Awalnya Bendera Merah Putih Berkibar di Kota Selatpanjang
Kamis, 16 Agustus 2018 - 13:46:40 WIB
SELATPANJANG - Menandai awal hari kemerdekaan RI ada sebuah lokasi yang erat kaitannya dengan itu di Kota Selatpanjang.
Lokasi sejarah tersebut akan mengingatkan bagaimana awal mula kabar dan peringatan hari kemerdekaan RI masyarakat Selatpanjang kala itu.
Tempat itu berupa sebuah lapangan kecil yang dulunya juga pernah berdiri sebuah Tugu Bangkung. Lokasinya di sekitar makam Datuk Konel, tidak jauh dari Telaga Bening (Kolam Camat) di depan kantor Wedana Selatpanjang kala itu. (Kantor BPKAD, sekarang) di Jalan Merdeka, Kelurahan Selatpanjang Kota.
Saat itu tanggal 17 Oktober 1945 menjadi hari bersejarah bagi Tanah Jantan, tepatnya Kota Selatpanjang.
Di hari itu, pertama kalinya sang saka Merah Putih dikibarkan di Kota Selatpanjang. Adapun nama pengibar benderanya adalah Mohamad Taib Ibrahim atau Taib Itam.
Adalah Wan Ali Husin (alm), adalah orang pertama yang menyampaikan kabar kemerdekaan Republik Indonesia di Tanah Jantan yang kini bernama Kepulauan Meranti.
Tokoh pemuda Melayu itu mendapat informasi tersebut lewat Pos Telegraf dan Telepon (PTT). Namun, karena saat itu Tentara Pendudukan Jepang masih berkuasa, kabar bahagia itu tidak disampaikan kepada masyarakat secara terbuka.
Hanya beberapa tokoh pemuda dan pejuang pergerakan, seperti Mas Selamat, Wan Sulung dan Mas Diran, yang diberi tahu.
Menindaklanjuti proklamasi kemerdekaan itu, segera dibentuk Badan Aksi Kemerdekaan untuk wilayah Selatpanjang. Dengan Ketua Mas Selamat, Wakilnya Paku Siahaan, dan diantara anggotanya, Wan Ali Husin, BM Daeng, S.J.S Sihombing.
Penulis Buku Tanah Jantan yang Melawan, Afrizal Cik menceritakan tugas badan ini adalah untuk menyampaikan berita kemerdekaan ke masyarakat di pelosok Selatpanjang menurutnya Ini penting untuk memperkuat dukungan masyarakat atas berdirinya NKRI.
Diceritakan juga, semangat untuk merebut kemerdekaan yang bulat juga ditunjukkan oleh para pemuda dengan membentuk Barisan Pemuda Republik Indonesia (BPRI). Salah seorang tokoh pemuda tersebut yakni, Abu Bakar Oemar (alm) yang kelak menjadi Camat di Selatpanjang dan cukup dikenal oleh masyarakat, dengan sapaan Camat Bako Umo.
"Di tengah persiapan untuk mempersiapkan hari kemerdekaan Belanda sempat mengirimkan dua kapal penjajah ke Selatpanjang untuk menjatuhkan moral dan semangat juang rakyat Tanah Jantan. Namun perlawanan dari para pemuda yang dipelopori Wan Sulung, Mas Selamat, Syuif Manaf, dan Bakar Oemar, Tentara Sekutu Belanda berhasil dipukul mundur ke Tanjung Pinang, " tutur Afrizal Cik, yang juga berprofesi sebagai dosen di AMIK Selatpanjang itu.
Meskipun terlambat dua bulan setelah proklamasi, masyarakat tetap antusias menyambut kemerdekaan dengan melakukan pawai keliling kota yang diikuti penduduk, pemuda dan anak-anak dengan pengawalan polisi.
Penulis: Ali Imroen
Editor : Yusni Fatimah
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :