SELATPANJANG - Sejumlah warga Desa Banglas, Kecamatan Tebingtinggi, Kabupaten Kepulauan Meranti memprotes sarana jalan yang rusak.
Mereka mengekpresikannya dengan cara menanam berbagai macam pohon di jalan yang berlubang. Mulai dari pohon pisang, pinang, kelapa, mangga, sampai dengan pohon mangrove. Bahkan ada yang sampai menggantung celana dalam di tengah tengah jalan tersebut.
Kerusakan jalan yang diprotes warga itu tepatnya berada di Jalan Antara. Jalan sepanjang 800 meter tersebut menghubungkan Jalan Rintis dan Jalan Banglas.
Informasi yang diperoleh dari warga menyebutkan kerusakan jalan tersebut sudah berlangsung sejak lama, yakni sebelum Kepulauan Meranti dimekarkan menjadi kabupaten.
"Masyarakat minta jalan ini bisa segera diperbaiki. Dan penanaman berbagai macam pohon ini adalah sebagai bentuk protes agar jalan ini segera diperbaiki, karena kerusakan jalan ini pula, sudah banyak warga yang menjadi korban yang terjatuh akibat banyak lobang dan retakan," ujar salah seorang warga Banglas, Zaini kepada wartawan, Selasa (10/7/2018).
Zaini juga mengungkapkan, sudah sering wakil rakyat dan pihak Pemkab Kepulauan Meranti berjanji untuk memperbaiki ruas jalan tersebut. Namun belum ada realisasi.
"Ini kami lakukan agar Pemkab cepat tanggap dan merespon apa yang telah menjadi permintaan kami. Jalan ini sudah sangat lama menjadi permintaan kami untuk diperbaiki, baru tahun ini dikerjakan, itu pun hanya 148 meter, padahal panjang jalan tersebut mencapai 800 meter," ujarnya.
Sucipto, warga Desa Banglas lainnya menambahkan bahwa penanaman pohon tidak hanya pada tahun ini, tahun lalu juga dilakukan, namun belum ada respon.
Kepala Desa Banglas, Syamsurizal SH mengatakan, perbaikan ruas Jalan Antara itu bukan kewenangan desa. Sebab, jalan sepanjang 800 meter tersebut merupakan jalan kabupaten.
"Kami tidak bisa anggarkan perbaikan jalan itu melalui anggaran desa. Karena itu adalah jalan poros dan sudah menjadi kewenangan kabupaten, kalau pun bisa dibangun harus disetujui oleh inspektorat terlebih dahulu agar tidak terjadi masalah. Kalau pun bisa dibangun anggarannya sangat besar, sehingga dana yang tidak bisa digunakan untuk keperluan lain," ujar Syamsurizal, Selasa (10/7/2018).
Pihak Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan Kawasan dan Pemukiman (DPU PRPKP) Kabupaten Kepulauan Meranti mengakui hanya bisa memperbaiki sebagian ruas jalan di Desa Banglas, Kecamatan Tebingtinggi.
Hal itu lantaran DPU PRPKP tidak memiliki anggaran untuk perbaikan jalan tersebut.
Sementara itu Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPU PRPKP) Kabupaten Kepulauan Meranti, Sabri ST mengatakan akan mengupayakan pembangunan jalan tersebut di APBD 2019 mendatang.
"Solusi cuma satu agar jalan itu menjadi bagus yakni dilelang pada tahun 2019, karena jika tahun ini kita belum tau apakah nanti ada penambahan dalam APBD Perubahan atau bahkan rasionalisasi," ujar Sabri, Selasa (10/7/2018).
Ia juga mengatakan, tahun ini mereka hanya memiliki anggaran perbaikan jalan tersebut sebesar Rp199 juta. Perbaikan jalan tersebut juga merupakan hasil dari pokok pikiran DPRD Kabupaten Kepulauan Meranti.
Penulis: Ali Imroen
Editor: Budy
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :