www.halloriau.com


BREAKING NEWS :
Proses Pembangunan Flyover Panam Pekanbaru Masih Tahap Pengadaan Tanah
Otonomi
Pekanbaru | Dumai | Inhu | Kuansing | Inhil | Kampar | Pelalawan | Rohul | Bengkalis | Siak | Rohil | Meranti
 


Begini Potret Meriahnya Festival Perang Air di Meranti
Selasa, 20 Februari 2018 - 12:30:42 WIB

SELATPANJANG -  Bupati Kabupaten Kepulauan Meranti Drs H Irwan bersama Asisten I Sekdaprov Riau H Ahmad Syaharofie membuka secara resmi Festival Perang Air di Kabupaten Kepulauan Meranti.

Pembukaan festival terunik di dunia yang telah masuk dalam agenda wisata nasional itu dipusatkan di Jalan Diponegoro Selatpanjang, Kepulauan Meranti, Senin (19/2/2018).

Momen perang air sempena Imlek bukan lagi diikuti warga Tionghoa tetapi seluruh tamu dari luar daerah dan penduduk tempatan. Mereka saling membaur dan saling menyiramkan air kepada siapapun peserta perang air yang melintas.

Bahkan, polisi yang menjaga di sepanjang jalan tak luput dari serangan peserta perang air. Penegak hukum pun membalasnya sambil menyuguhkan senyuman tanda ikut menikmati momen tahunan tersebut.

Banyak yang menyebut Perang Air atau Cian Cui di Selatpanjang lebih meriah dari perhelatan Songkran di Thailand.

Saat berlangsungnya Cian Cui, senjata untuk menyerang peserta lain bukan hanya air. Tetap ada juga yang berbentuk busa dan penggunaannya harus terlebih dahulu disemprot. Busa ini sepertinya tidak bermasalah untuk mata.


Perang air itu berlangsung selama 6 hari. Waktu yang digunakan pukul 16.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB, menjelang Salat Maghrib. Mereka yang terlibat akan berkeliling menggunakan becak motor (Bentor) sambil berbasah-basahan. Peserta perang air akan menyerang (menggunakan air) satu sama lainnya.

Tak ayal lagi siapapun yang melewati jalan tersebut tak luput dari sasaran tembak warga lainnya hingga basah kuyup, hebatnya tak ada dendam dalam event ini kelompok warga maupun perorangan yang melakukan aksi itu sudah siap untuk ditembak dan menembak, hebatnya lagi semakin basah kuyup suasana menjadi semakin seru dan semarak.

Seperti dijelaskan Bupati Kepulauan Meranti Drs H Irwan, kegiatan itu merupakan kegiatan kegembiraan seluruh warga Kepulauan Meranti, baik yang berasal dari suku Melayu atau Suku Tiong Hoa dan suku lainnya. Semuanya berbaur menjadi satu berhembira menikmati suasana Perang Air yang hanya dilaksanakan sekali dalam setahun.

"Perang Air ini tidak ada kaitannya dengan agama apapun apakah Budha, Konghucu. Perang Air merupakan kebiasaan warga Selatpanjang yang dimainkan pada dua hari raya yakni Idul Fitri dan Imlek namun seiring dengan berjalannya waktu Perang Air pada perayaan Imlek jauh lebih meriah dan tiap tahun semakin ramai," jelas Bupati.


Harapan Pemda sendiri, dengan adanya Perang Air yang telah masuk dalam event Pariwisata Kabupaten Kepulauan Meranti bisa memberikan kesempatan kepada masyarakat khususnya Tiong Hoa bisa lebih bergembira, selain itu juga sebagai daya tarik bagi masyarakat Tiong Hoa di luar negeri dan daerah lainnya untuk datang ke Meranti.

Seperti diketahui sedikitnya jumlah kunjungan pada kegiatan Cian Cui ini tiap tahunnya di Meranti bisa mencapai 20 ribuan orang.

Lebih jauh dikatakan Bupati Meranti Drs. H. Irwan selain menikmati suasana Perang Air para wisatawan yang datang ke Meranti juga dapat menikmati berbagai kuliner olahan Sagu khas Meranti yang juga sudah dikenal oleh para wisatawan lokal maupun manca negara, sebut saja Sempolet (Sop Sagu), Mie Sagu dan lainnya.

Kedepan agar kegiatan ini semakin semarak Pemda Meranti sendiri berkomitmen untuk mengemas Cian Cui semakin baik dari waktu kewaktu baik dari segi keamanan, kebersihan, kenyamanan dan tarif angkutan becak yang murah sehingga wisatawan yang pulang kampung semakin gembira dan terus kembali.

Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Kepulauan Meranti, Ismail Arsyad mengatakan, Festival Perang Air yang digelar selama 6 hari setiap sore saat Imlek tersebut bukan merupakan serangkaian ritual keagamaan. Sehingga seluruh warga bisa mengikuti festival tersebut.

"Tradisi ini sudah ada puluhan tahun yang lalu. Perang air lahir di saat wargaMeranti merayakan kedatangan anggota keluarga yang pulang dari rantau ke Meranti saat Imlek ataupun saat Idul Fitri. Karena sudah lama tak jumpa, saat bertemu warga menumpahkan kegembiraannya dengan cara saling siram," ujar Ismail Arsyad.


Seiring waktu berjalan, Festival Perang Air tersebut ternyata mendapat perhatian dari wisatawan.

Sebagai daerah yang berbatasan dengan negeri jiran, kesempatan itu tidak disia-siakan Pemkab Kepulauan Meranti untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke Meranti.

"Dampaknya bagi usaha kepariwisataan,  seperti hotel hingga kuliner sangat jelas terlihat. Hotel-hotel dan restoran dipenuhi wisatawan," ujar Ismail Arsyad

Untuk memenuhi kebutuhan akan air saat berlangsungnya Festival Perang Air, sore itu Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten KepulauanMeranti menyediakan 40 ribu liter air bersih.

Puluhan ribu air bersih tersebut dibagikan secara percuma oleh peserta festival.

"Hari ini kita sediakan 40 ribu liter air bersih. Jika kehabisan air, wisatawan bisa mengambilnya dari tanki-tanki air yang telah kami sediakan," ujar Kepala Disparpora Kabupaten Kepulauan Meranti itu.

Penulis: Ali Imroen
Editor : Yusni Fatimah
   


Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda)


BERITA LAINNYA    
Ilustrasi pembangunan Flyover Panam Pekanbaru, masih tahap penyiapan dokumen (foto/int)Proses Pembangunan Flyover Panam Pekanbaru Masih Tahap Pengadaan Tanah
PT RAPP melakukan sosialisasi dengan menggelar dialog dan konsultasi publik bersama masyarakat (foto/Ultra)Incar Sertifikasi FSC, RAPP Gelar Dialog dan Konsultasi Publik Bersama Masyarakat Kuansing
Harga TBS kelapa sawit plasma di Provinsi Riau masih tinggi (foto/int)Harga TBS Sawit Plasma di Riau Tembus Rp2.929 per Kg
Kasmarni kembali maju di Pilkada Bengkalis 2024 (foto/int)Kasmarni Maju untuk 2 Periode, PDIP Bengkalis Buka Opsi Koalisi
Dalam rangka Hari Bumi Sedunia, Telkomsel merilis kampanye video "Jejak Kebaikan" ajak pelanggan lestarikan lingkungan (foto/ist)Telkomsel Jaga Bumi dengan Ajak Pelanggan Ciptakan Jejak Kebaikan
  Ilustrasi stand UMKM di Gernas BBI/BBWI disediakan gratis Pemprov Riau (foto/tribunpku)Disediakan Gratis, Ini Link Pendaftaran Stand UMKM di Gernas BBI/BBWI Riau
Kepala Dinas Pendidikan Riau, Tengku Fauzan Tambusai (foto/RRI)Sekolah Dilarang Perpisahan di Hotel, Kadisdik Riau: Jangan Bebani Orang Tua Siswa
Pj Gubernur Riau, SF Hariyanto hadiri Rakornas Penanggulangan Bencana (PB) 2024 (foto/int)Dibuka Wapres, Pj Gubri Hadiri Rakornas PB 2024 di Bandung
Penyerahan secara simbolis buku LKPj Kepala Daerah dari Wabub Inhu Junaidi Rachmat ke DPRD Inhu. (foto/andri)Wabup Inhu Serahkan LKPj Kepala Daerah 2023 ke DPRD
Harga emas di Butik Antam Pekanbaru hari ini turun (foto/ist)Terjun Bebas, Harga Emas Antam 1 Gram Hari Ini di Pekanbaru Dibanderol Segini
Komentar Anda :

 
Potret Lensa
Sepanjang Jalan Rajawali Rusak Parah
 
 
 
Eksekutif : Pemprov Riau Pekanbaru Dumai Inhu Kuansing Inhil Kampar Pelalawan Rohul Bengkalis Siak Rohil Meranti
Legislatif : DPRD Pekanbaru DPRD Dumai DPRD Inhu DPRD Kuansing DPRD Inhil DPRD Kampar DPRD Pelalawan DPRD Rohul
DPRD Bengkalis DPRD Siak DPRD Rohil DPRD Meranti
     
Management : Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Kode Etik Jurnalistik Wartawan | Visi dan Misi
    © 2010-2024 PT. METRO MEDIA CEMERLANG (MMC), All Rights Reserved