11 Kepala Desa Ajukan Pembangunan Infrastruktur ke Kementerian
Pulau Rangsang Dapat 'Jatah' Jalan Poros Sepanjang 60 KM
Senin, 12 Februari 2018 - 16:59:11 WIB
RANGSANG - Infrastruktur wilayah perbatasan di Kepulauan Meranti, tepatnya di Pulau Rangsang kondisinya sangat memprihatinkan. Dimana jalan poros penghubung antar desa satu ke desa lainnya sangat tidak layak untuk dilalui.
Jalan poros yang menghubungkan 11 dari 14 desa yang ada di Kecamatan Rangsang ini sudah dinilai sudah selayaknya mendapat perhatian. Namun untuk membangun infrastuktur tersebut, kabupaten termuda di Propinsi Riau itu membutuhkan dukungan anggaran yang tidak sedikit, mengingat daerah penghasil sagu terbaik di dunia itu terus saja mengalami rasionalisasi anggaran.
Melihat hal itu, 11 kepala desa di pulau yang berbatasan dengan Selat Melaka itu berinisiatif untuk mengadukan hal ini ke pemerintah pusat. Bak gayung bersambut, usulan kepala desa tersebut diterima, Kecamatan Rangsang mendapat pembangunan jalan poros sepanjang 60 KM dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Republik Indonesia yang mana pembangunannya akan direalisasikan pada tahun 2019 mendatang.
Kepala Desa Penyagun, Muhammad Nur mengatakan aspirasi ini mereka sampaikan karena jalan itu sudah lama terisolir, sedangkan sentuhan dari pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti belum bisa diharapkan.
"Ini aspirasi kita bersama, karena kalau menunggu dari Kepulauan Meranti jalan ini tak akan terbangun karena APBD yang rendah. Selain itu pemerintah pusat diminta peduli dengan wilayah perbatasan dengan membangun infrastuktur yang akan dipergunakan masyarakat untuk menggerakkan roda perekonomian masyarakat, " kata Muhammad Nur, Senin (12/2/2018).
Sementara itu, Ketua DPRD Kepulauan Meranti, H Fauzi Hasan meminta Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kepulauan Meranti untuk mengawal aspirasi ini agar nantinya bisa terealisasi dengan baik.
"Saya minta kepada Bappeda untuk mengawal aspirasi yang sudah diperjuangkan ini dengan memasukkannya ke E Planning. Masa usulan di kementerian masuk, Bappeda tidak, yang ada nanti tidak tune," kata Fauzi, Senin (12/2/2018).
"Saya lihat Bappeda cuma memasukkan Jalan Lingkar Rangsang saja, sementara itu jalan tersebut terdiri dari Jalan Lingkar Selatan dan Utara, jadi mohon diperhatikan lagi," kata Fauzi lagi.
Penulis : Ali Imroen
Editor : Yusni Fatimah
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :