JAKARTA - Bulan Ramadan, yang akan dimulai besok, menjadi waktu yang ideal bagi anak-anak untuk mempelajari puasa.
Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr Piprim Basarah Yanuarso SpA(K) menekankan pentingnya cara yang tepat dan sehat dalam mengajarkan puasa kepada anak.
Menurut dr Piprim, anak-anak belum wajib berpuasa, sehingga tidak boleh dipaksa. Pendekatan ini harus memperhatikan pola asuh orangtua dan kondisi psikologis anak.
"Anak-anak itu belum wajib puasa, jadi untuk anak-anak itu sebenarnya nggak boleh dipaksa untuk puasa, dia bolehnya latihan berpuasa," ucapnya dilansir detik.com, Senin (11/3/2024).
Ketua IDAI juga menyoroti perbedaan kematangan usia psikologis anak.
"Ada anak yang usia enam tahun sudah kuat puasa, ada yang bahkan 10 tahun belum kuat puasa, jadi memang nggak boleh dipaksakan," tambah dr Piprim.
Penting untuk mengajarkan puasa pada anak tanpa membuat mereka merasa terpaksa. Dengan pendekatan ini, diharapkan anak-anak secara perlahan mampu berpuasa dengan keinginan sendiri.
Dr Piprim menekankan pentingnya pendampingan penuh orang tua saat anak belajar berpuasa, terutama dalam aspek nutrisi.
"Pastikan di saat-saat sahur dan berbuka, asupan nutrisinya terpenuhi, terutama cairan, karena anak itu mudah dehidrasi dan butuh cairan banyak," ujarnya.
Dia menambahkan, nutrisi esensial, termasuk karbohidrat, protein hewani, lemak esensial, serta sayur-buah, sangat dibutuhkan oleh anak-anak saat menjalankan puasa.
Dengan pendekatan yang tepat dan dukungan penuh dari orangtua, anak-anak dapat menjalani Ramadan dengan sehat dan penuh semangat.(*)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :