TELUK KUANTAN - Hearing atau Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Badan anggaran (Banggar) DPRD Kuansing dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kuansing membahas RAPBD Kuansing TA 2017 Kamis (27/4/2017) sore sempat berlangsung tegang.
Hearing di Banggar ini dipimpin langsung Ketua DPRD Kuansing Andi Putra, SH,MH didampingi Wakil ketua Sardiyono dan Alhamra serta hadir anggota Banggar DPRD Kuansing. Dipihak eksekutif hadir Ketua TAPD Kuansing yakni Plt Sekda Muharlius, para Asisten, dan sejumlah Kepala SKPD dan Kabag dilingkungan Pemkab Kuansing.
Ketegangan dimulai saat anggota DPRD Kuansing Rustam Effendi menanyakan terkait pelayanan kesehatan di Puskesmas yang saat ini masih kekurangan dokter. Bahkan masyarakat menyampaikan keluhan ke anggota DPRD Kuansing agar pelayanan kesehatan di Puskesmas untuk ditingkatkan terutama menambah jumlah dokter.
Namun belum selesai Rustam menyampaikan dalam hearing, Kadis Kesehatan langsung menjawab akan meningkatkan pelayanan. Tapi kenyataan dilapangan sangat berbeda dengan penyampaian Kadis kesehatan dimana masyarakat masih mengeluh kekurangan tenaga dokter sehingga pelayanan kesehatan seringkali tidak maksimal.
Hal ini yang membuat politisi Nasdem ini kesal, padahal DPRD Kuansing dari awal Kuansing berdiri ini ingin pelayanan kesehatan ditengah masyarakat terlayani dengan baik. Sekarang akibat kekurangan tenaga dokter dan jarangnya dokter Puskesmas ditempat membuat masyarakat mengeluh.
"Dokter jangan hanya bisnis saja dipikirkan, tapi pikirkan bagaimana pelayanan masyarakat ini terpenuhi, jangan seenaknya saja menjawab, sementara kenyataan dilapangan masyarakat masih mengeluh kekurangan dokter dan sulit untuk berobat," kata Rustam.
Disampaikan Rustam dengan lantang, pihaknya ingin pelayanan kesehatan ditingkat Puskesmas ini ditingkatkan,
"Kalau bisa masyarakat yang sakit itu jangan sampai dirujuk, cukup berobat di Puskesmas bisa sembuh, karena kalau sudah kita sudah sakit itu mahal, makanya kita minta jangan sampai Puskesmas ini kehabisan obat atau kekurangan dokter," tegasnya.
Hal tersebut juga dirasakan disejumlah Puskesmas yang ada di Kuansing, terutama di Cerenti akibat dokter jarang ditempat membuat masyarakat Cerenti harus berobat ke Paranap. Kekurangan tenaga dokter juga terjadi di Pangean dan LTD.
Kata Musliadi, pihaknya juga merasakan bagaimana penderitaan masyarakat kalau sudah sakit, apalagi tidak mendapatkan pelayanan kesehatan, obat habis atau dokter kurang.
"Makanya kita minta Kadis ini bisa mengambil kebijakan dan menyampaikan ke pimpinan kalau memang dokter kurang, bagaimana itu ditambah agar pelayanan ini maksimal," katanya.
Penulis : Robi Susanto
Editor : Unik Susanti
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :