KAMPAR- Kabupaten Kampar tengah menghadapi wabah penyakit yang menyerang hewan ternak mulai penyakit mulut dan kuku (PMK) hingga penyakit Septicaemia epizootica (SE) atau ngorok. Terutama di Kecamatan XIII Koto Kampar dan Koto Kampar Hulu dikabarkan banyak ternak masyarakat mati mendadak.

Dikutip dari antarariau.com, maka itu Sekda Kampar, Yusri menyebut seluruh dokter hewan dan perangkatnya agar turun ke kedua kecamatan itu. "Saat ini di Kabupaten Kampar telah banyak terjadi hewan mati mendadak, ada 5 bahkan sampai 20 setiap hari mati khususnya di Koto Kampar Hulu dan XIII Koto Kampar," sebut Sekda Yusri dalam amanatnya pada apel gabungan di halaman kantor bupati, Senin (5/9/2022).

Yusri meminta seluruh perangkat terkait agar mengecek langsung ke lapangan apa penyebab pasti kematian hewan secara mendadak itu. "Apapun penyakitnya nanti, lakukan vaksinasi masal. Apabila wabah PMK, maka dalam hal ini secara aturan. pemerintah telah mewacanakan pemberian uang ganti rugi terkait hewan ternak milik peternak yang mati karena terserang PMK," ujar Sekda Kampar.

Di sisi lain, Yusri mengatakan pada semua ASN supaya terus meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM). Dalam meningkatkan jenjang karir ini, baik para eselon, ASN maupun THL untuk bisa meningkatkan jenjang pendidikannya melalui kuliah mengejar sarjana, S2 ataupun S3.

Dia juga meminta para ASN tetap menegakkan disiplin kerja, sinergitas antara OPD dalam menyukseskan program pemerintah Kabupaten Kampar di bawah kepemimpinan Penjabat Bupati Kampar Kamsol. (*)

BERITA LAINNYA
Kejari Pelalawan Musnahkan Barang Bukti TPU yang Telah Inkracht Permudah Masyarakat Urus Paspor, Imigrasi Selatpanjang Gelar Layanan Ketupat Lusa, Pj Gubri Lantik Pj Wako Pekanbaru, Nama Risnandar Mahiwa Mencuat Perkuat Program TJSL, PHR Jalin Kerja Sama dengan Mitra Pelaksana Riau Ungkap Kasus 3 Kg Ganja dan 1 Kg Sabu, Bupati Apresiasi Kapolres Bengkalis		DPRD Pertanyakan Anggaran Lelang Mobil Dinas yang Tak Dilaporkan, Ada Indikasi Penyelewengan BPOM Dumai Beri Edukasi Pelaku Usaha Obat Tradisional Bagansiapiapi Kritik Biaya UKT, Hamdani: Peningkatan Pendidikan Jadi Alasan, Harusnya Gratis PGN Saka Miliki Teknologi Data Real Time Guna Monitor Produksi Migas PPP Tutup Pendaftaran Calon Bupati dan Wabub Rohil, 6 Orang Kembalikan Formulir